Site icon www.panggungpolitik.com

6 Polisi AS Dinonaktifkan dan 29 Diselidiki Terkait Rusuh Capitol

Washington DC

Enam personel Kepolisian Capitol di Washington DC, Amerika Serikat (AS), dinonaktifkan dari tugasnya terkait tindakan tidak pantas saat kerusuhan melanda Gedung Capitol pada 6 Januari lalu. Puluhan polisi lainnya tengah diselidiki juga terkait rusuh Gedung Capitol.

Seperti dilansir CNN, Jumat (19/2/2021), juru bicara Kepolisian Capitol (USCP), John Stolnis, mengungkapkan bahwa enam polisi dinonaktifkan dengan upah.

Stolnis juga menyebut bahwa 29 polisi lainnya tengah diselidiki terkait perilaku mereka saat kerusuhan yang didalangi pendukung mantan Presiden Donald Trump melanda Gedung Capitol.

“Pelaksana Tugas (Plt) Kepala (Kepolisian Capitol) Yogananda Pittman telah mengarahkan bahwa setiap anggota departemennya yang perilakunya tidak sesuai dengan Kode Etik Departemen akan menghadapi tindakan disiplin yang pantas,” ucap Stolnis kepada CNN.

Pada Januari lalu, CNN melaporkan bahwa Kepolisian Capitol menempatkan 10 personelnya dalam penyelidikan dan dua personel lainnya dinonaktifkan.

Saat itu, anggota DPR AS dari Partai Demokrat, Tim Ryan, menyebut salah satu polisi yang dinonaktifkan ketahuan berfoto selfie dengan salah satu perusuh Gedung Capitol. Satu polisi lainnya kedapatan memakai topi ‘Make America Great Again’ dan mengarahkan para perusuh di sekitar Gedung Capitol.

Bulan lalu, Pittman menyatakan departemen kepolisiannya ‘telah secara aktif meninjau video dan materi open source lainnya dari sejumlah polisi dan pejabat USCP yang diduga melanggar peraturan dan kebijakan Departemen’.

Setidaknya tujuh polisi dari lima departemen kepolisian lainnya di AS diselidiki karena keberadaan mereka di Washington DC saat rusuh Gedung Capitol terjadi, yang terungkap melalui media sosial atau bukti lainnya.

Exit mobile version