Jakarta –
Ketua Bappilu Partai Demokrat (PD) Andi Arief menyinggung kecolongan dua kali Megawati Soekarnoputri melawan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) di pilpres. Politikus PDIP Hendrawan Supratikno menyinggung sosok politikus yang menomorduakan loyalitas dan kejujuran.
Awalnya, Hendrawan tidak membantah Andi Arief yang meminta agar persoalan Megawati kecolongan oleh SBY di masa lalu tidak perlu ditangisi. Menurutnya yang dilakukan SBY kala itu sebatas strategi manuver politik.
“Dalam perspektif kontestasi elektoral, yang dikatakan Andi Arief sangat benar. Dari sudut siasat politik, pernyataan ‘kecolongan’ adalah eufemisme (bahasa halus) dari manuver kecerdikan dari SBY, dari perspektif moralitas politik, yang terjadi adalah defeksi loyalitas dan tabiat oportunistik,” kata Hendrawan saat dihubungi, Jumat (19/2/2021).
Hendrawan mengatakan PDIP hanya mencatat persoalan antara Megawati dan SBY tersebut sebagai sejarah politik di masa lalu. Menurutnya sosok politisi yang menomorduakan loyalitas dan kejujuran memang benar terjadi.
“Yang kami lakukan hanya mencatat, bahwa ada peristiwa politik penting di masa lalu, di mana politisi yang tangguh pun bisa menomorduakan loyalitas dan kejujuran,” ucapnya.
Atas dasar itu juga, Hendarawn menyebut PDIP tidak pernah meratapi yang sudah terjadi di masa lalu. Menurutnya persoalan ‘kecolongan’ merupakan hal biasa dalam politik di Indonesia.
“Kami sama sekali tidak meratapi. Berulang kali kami katakan, itu soal biasa dalam politik dan sudah jadi fakta sejarah,” ujarnya.
Perihal Megawati kecolongan 2 kali oleh SBY awalnya diungkapkan oleh mantan Sekjen PD Marzuki Alie. Andi Arief kemudian menyebut kecolongan dua kali Ketum PDIP melawan eks Ketum PD itu tak perlu ditangisi.
“Kecolongan dua kali Ibu Megawati melawan SBY dalam pilpres adalah kenyataan sejarah, tak perlu ditangisi,” kata Andi Arief di Twitter, Jumat (19/2).
Andi Arief juga mengingatkan Sekjen PDIP yang merespons cerita Mega kecolongan SBY dua kali ini. Dia meminta Hasto tak membenturkan SBY dengan Megawati.
“Sebagai Sekjen, Hasto jangan membenturkan, tapi mendudukkan posisi yang benar,” sebut Andi Arief.
Lihat juga Video: Ahok Jawab Isu Ditawari Jadi Ketum Partai Hingga Pilih Gabung PDIP
(maa/gbr)