Site icon www.panggungpolitik.com

Waket MPR Ajak Kibarkan Bendera Setengah Tiang untuk Prajurit Bangsa

Jakarta

Wakil Ketua MPR RI dari Fraksi Partai Demokrat, Syarief Hasan mendorong pemerintah untuk mengajak masyarakat mengibarkan bendera Merah Putih setengah tiang. Adapun hal ini dilakukan sebagai bentuk penghormatan jasa dan bakti 53 awak KRI Nanggala yang gugur dalam menjalani tugas negara.

Di samping itu, pengibaran bendera juga ditujukan atas gugurnya Kepala Intelijen Daerah Brigjen TNI I Gusti Putu Danny Nugraha Karya yang ditembak Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Papua, Minggu (25/4). Ia mengungkapkan gugurnya 53 prajurit TNI AL dan Kabinda Papua menjadi duka seluruh rakyat Indonesia.

“Dalam satu hari, kita mendapatkan dua kabar duka, gugurnya para prajurit terbaik bangsa. Kita berharap semuanya dapat menjadi bahan evaluasi, begitu pun masalah KKB di Papua yang seharusnya pemerintah lebih tegas bertindak sehingga kejadian-kejadian serupa tidak terjadi di masa depan. Demi untuk NKRI. Kita harus memberikan penghormatan antara lain berupa pengibaran Merah Putih setengah tiang yang terakhir kepada prajurit-prajurit kita yang gugur berjuang untuk Merah Putih dan NKRI,” ujar Syarief dalam keterangannya, Senin (26/4/2021).

Syarief juga menyampaikan bela sungkawa kepada keluarga korban para awak kapal selam KRI Nanggala-402. Ia berharap para personel TNI AL tersebut dapat segera ditemukan atau dievakuasi oleh tim Search and Rescue (SAR).

“Hilangnya KRI Nanggala hingga akhirnya ditetapkan tenggelam dan awak kapal dinyatakan gugur telah menyita perhatian nasional karena mereka dalam tugas negara,” katanya.

“Saya selaku pribadi dan pimpinan MPR RI menyampaikan bela sungkawa sedalam-dalamnya atas kejadian yang membawa duka ini. Semoga para awak kapal selam KRI Nanggala dapat segera ditemukan atau dievakuasi dan keluarga prajurit yang menjadi korban diberikan ketabahan serta kesabaran atas kejadian ini. Begitu pula belasungkawa atas gugurnya Kabinda Papua, semoga keluarga almarhum diberikan ketabahan,” ungkapnya.

Berdasarkan rilis resmi Dinas Penerangan TNI AL (Dispenal), disebutkan bahwa kapal selam milik TNI AL hilang kontak saat melakukan latihan penembakan torpedo di Perairan Selat Bali, Rabu (21/4). Adapun pada Minggu (25/4), KRI Nanggala-402 dinyatakan resmi tenggelam bersama bersama 53 awaknya.

Terkait hal ini, Anggota Majelis Tinggi Partai Demokrat ini pun mendukung langkah TNI untuk melakukan investigasi agar dapat mengetahui penyebab tenggelamnya kapal selam tersebut.

“Hasil investigasi tersebut dapat dijadikan sebagai salah satu rujukan dan pembelajaran agar tidak kembali terjadi hal yang serupa,” imbuhnya.

Syarief menyebut bahwa para prajurit yang menjadi korban merupakan pahlawan bangsa. Hal ini mengingat mereka menjadi korban saat menjalani tugas negara. Ia berharap seluruh keluarga korban dapat diberikan ketabahan.

“53 prajurit TNI AL yang berada di dalam kapal selam tersebut adalah para pahlawan dan abdi bangsa. Semoga para prajurit mendapatkan tempat terbaik di sisi Tuhan Yang Maha Esa. Begitu pun dengan gugurnya Kabinda Papua yang ditembak Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Papua pada Ahad (25/4), saat perwira tinggi TNI AD mempertahankan wilayah NKRI,” katanya.

“Saya selaku pribadi dan pimpinan MPR RI juga turut menyampaikan bela sungkawa sedalam-dalamnya atas gugurnya Kabinda Papua. Semoga keluarga Kabinda Papua yang ditinggalkan diberikan ketabahan serta kesabaran atas kejadian ini dan kita mengharapkan masalah KKB ini ditumpas secepatnya,” pungkasnya.

(akn/ega)

Exit mobile version