JAKARTA – Partai-partai baru bermunculan jelang kontestasi politik atau pemilu 2024 mendatang.
Tak hanya dari kalangan politikus senior yang membentuk partai baru, ada pula kalangan buruh yang kemudian menghidupkan partai yang lama vakum. Mereka pun muncul dengan alasan beragam.
Salah satunya adalah Partai Gelombang Rakyat (Gelora) pimpinan Anis Matta. Gelora tergolong partai yang memulai terbentuknya gerbong partai baru di Tanah Air dan dibentuk 2019 silam.
Sekretaris Jenderal Partai Gelora Mahfuz Sidik mengatakan bahwa ide-ide pembaharuan yang digagas Anis dkk menemui resistensi di Partai Keadilan Sejahtera (PKS).
Bahkan pemikiran Anis terkait membangun peta jalan Indonesia dalam tren perubahan global dianggap sebagai upaya kudeta.
“Diseminasi ide-ide pemikiran politik itu dipersepsi sebagai ancaman kudeta gitu. Sampai akhirnya terjadilah aksi-aksi pemecatan terhadap orang-orang yang terlibat. Ternyata ini tidak menemukan chemistry-nya dengan PKS. Ya akhirnya waktu itu Pak Anis dan teman-teman memutuskan untuk membentuk organisasi politik atau partai baru ya, Partai Gelora,” kata Mahfuz, Rabu (3/11/2021).
Mahfuz mengatakan Indonesia dalam waktu dekat harus mengakselerasi langkahnya masuk dalam tatanan global baru, dimana seluruh dunia saat ini dipaksa untuk melakukan lompatan perubahan imbas pandemi.
Karenanya Partai Gelora tak mau membuang waktu dan berusaha menjadi kekuatan politik yang mampu menyalurkan ide tersebut bagi masyarakat.
“Kami bersepakat di pemilu 2024, Gelora ini harus punya leverage politik yang kuat, posisi politik yang kuat, sehingga ide-idenya ini kemudian bisa ditransformasikan ke dalam kebijakan-kebijakan negara. Ini memang tantangan tersendiri bagi Gelora sebagai partai baru,” ucapnya.