Panggung Politik – Jelang Pemilu 2024, PDIP menerima ratusan ribu kader baru. Di antaranya terdapat enam orang jenderal purnawirawan.
Dari total enam orang di atas, lima di antaranya merupakan purnawirawan TNI. Sementara satu lainnya purnawirawan Polri.
Berikut ini daftar para jenderal purnawirawan yang merapat ke PDIP:
1. Letjen TNI (Purn) Ganip Warsito
2. Laksmana Madya TNI (Purn) Agus Setiadji
3. Mayjen TNI (Purn) Gunawan Pakki
4. Mayjen TNI (Purn) Saud Tamba Tua
5. Brigjen TNI (Purn) Donar Philip
Kemudian jenderal purnawirawan dari Polri yang merapat ke PDIP yakni Irjen (Purn) H Fakhrizal. Fakhrizal merupakan mantan Kapolda Kalimantan Tengah dan Sumatera Barat.
Baca Juga : Apa Itu Polarisasi Politik?
Megawati Beri Instruksi Khusus
Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto membeberkan instruksi khusus Ketua Umum Megawati Soekarnoputri ke para kader baru. Salah satunya mantan Kepala BNPB Letjen TNI (Purn) Ganip Warsito salah satu purnawirawan yang bergabung dan ditugaskan sebagai Satgas PDIP.
Nantinya, Ganip akan bekerjasama dengan Ketua DPP PDIP Bidang Kehormatan Komarudin Watubun untuk mengkonsolidasikan pergerakan partai.
“Pak Jokowi itu dulu juga Satgas PDIP yang dilatih. Jadi begitu Pak Ganip nanti kita akan disiplinkan, kita akan melatih dan pada saat HUT partai nanti akan ada unjuk kinerja dari Satgas PDIP,” jelas Hasto.
PDIP Rekrut Ratusan Ribu Kader Baru Tahun Ini
Hasto Kristiyanto mengatakan tahun ini PDIP telah merekrut ratusan ribu kader baru. Namun, untuk kesempatan kali ini baru dilakukan kursus politik terhadap 1.000 kader baru secara hybrid.
“Baik terima kasih ini adalah rangkaian kursus politik bagi anggota baru yang tahun ini sebanyak 198.354 dan pada batch pertama ini dilakukan secara hybrid sebanyak 1000 orang. Mengapa 1000 orang? Karena kapasitasnya memang begitu dan dilakukan terus menerus di bawah tanggung jawab pak Djarot,” ujar Hasto di Sekolah PDIP, Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Minggu (30/10).
Dia berharap anggota baru tersebut memiliki ideologi Pancasila. Dia juga berharap mereka memiliki kesadaran organisasi pada partai.
“Kemudian kesadaran organisasi bahwa berpartai itu mengabdi pada bangsa dan negara pada kepentingan yang lebih besar bahwa berpartai itu tunduk pada partai bukan pada orang per orang,” jelas Hasto.
“Kemudian ketiga kesadaran politik tentang bagaimana mencapai cita-cita adil dan makmur pemahaman terhadap ide hukum Bung Karno, gagasan tri sakti Bung Karno,” sambungnya.
Baca Juga : Bertemu dengan ketum parpol jaga stabilitas politik, ungkap Jokowi
Dapatkan informasi terupdate berita edukasi Politik setiap hari dari PanggungPolitik.com. Untuk kerjasama lainya bisa kontak email atau sosial media kami.