Site icon www.panggungpolitik.com

Generasi Muda Tolak Politik Uang pada Pemilu 2024

Generasi Muda Tolak Politik Uang pada Pemilu 2024

Gambar ilustrasi politik uang | sumber : radar sampit

PanggungPolitik – 11 Juli 2023 – Inilah yang sedang terjadi di kalangan generasi muda Indonesia. Sebuah gerakan yang menamakan diri mereka Centenial Z telah menyatakan penolakan terhadap praktik politik uang dalam Pemilihan Umum (Pemilu) 2024. Gerakan ini dipimpin oleh seorang pemuda bernama Dinno Ardiansyah yang menjabat sebagai ketua Centenial Z. Dia menekankan pentingnya pendekatan rasional dalam merebut suara dari Generasi Z.

“Suara Gen Z tidak bisa dibeli, siapa pun kontestan Pemilu nanti, harus menggunakan pendekatan politik rasional,” kata Dinno dalam keterangan yang dikutip dari Tempo, Minggu, 9 Juli 2023.

Menurut Dinno Ardiansyah, ada tiga isu utama yang menjadi tantangan bagi Generasi Z saat ini. Pertama, biaya hidup yang tinggi membuat sulit bagi generasi ini untuk mencapai kesejahteraan yang diinginkan. Kedua, akses terbatas terhadap penunjang karier menjadi hambatan dalam mengembangkan potensi mereka. Dan ketiga, masalah kesenjangan sosial dan kemiskinan yang masih menjadi persoalan yang harus diatasi.

Untuk mengangkat isu-isu tersebut, Centenial Z mengadakan Festival Gen Z 2023 pada tanggal 8 Juli 2023 yang lalu. Acara ini dihadiri oleh sejumlah tokoh ternama, termasuk Menteri Perdagangan RI periode 2020-2022, Muhammad Lutfi, Komisaris Independen BSI, Arief Rosyid Hasan, dan Menteri Investasi RI, Bahlil Lahadalia

Baca Juga : KPU RI: DPT Pemilu 2024 Secara Nasional, Ada 204.807.222 Pemilih

Penegasan Dukungan

Muhammad Lutfi menyatakan dukungannya terhadap gerakan Centenial Z. Ia menegaskan bahwa tantangan dan pekerjaan yang dihadapi oleh bangsa Indonesia di masa depan sangatlah besar. Salah satu langkah yang harus diambil adalah meningkatkan Pendapatan Domestik Bruto per kapita tiga kali lipat menjadi 12.500 sebelum bonus demografi berakhir pada tahun 2045.

Dalam konteks politik, Muhammad Lutfi menekankan pentingnya menolak praktik politik uang dalam Pemilu 2024. Ia berpendapat bahwa bonus demografi negara akan habis pada tahun 2038 hingga 2040, dan satu-satunya solusi untuk menghadapi tantangan ekonomi ke depan adalah dengan tidak menjual suara kepada pihak yang salah.

Baca Juga : Hanya Dapat 2,7% Suara Anak Muda Versi Indikator, PKB Merasa Tertantang

Suara Generasi Z Tidak Boleh Dibeli

Pendapat serupa juga disampaikan oleh Arief Rosyid Hasan, Komisaris Independen BSI. Menurutnya, suara Generasi Z pada Pemilu 2024 tidak boleh dibeli. Anak muda perlu memiliki kesadaran diri, tahu bagaimana membawa diri, dan tahu tempatnya dalam berpartisipasi dalam proses politik.

Arief Rosyid Hasan menambahkan bahwa Generasi Z harus memaksimalkan potensi yang dimiliki dan tidak menjual suara mereka kepada pihak yang salah, sesuai dengan pernyataan Dinno Ardiansyah dan Muhammad Lutfi.

Menurut data Daftar Pemilih Tetap (DPT) yang telah ditetapkan oleh Komisi Pemilihan Umum Republik Indonesia (KPU RI), generasi muda yang terdiri dari Gen Z dan Generasi Milenial akan memiliki peranan yang sangat besar dalam Pemilu 2024. Diperkirakan jumlah pemilih muda dalam rentang usia 17-40 tahun mencapai 106.358.447 jiwa atau sekitar 52 persen dari keseluruhan pemilih.

Baca Juga : .Lantik LKI Partai Golkar, Airlangga targetkan suara Golkar dari desa-desa

Dapatkan informasi terupdate berita edukasi Politik setiap hari dari PanggungPolitik.com. Untuk kerjasama lainya bisa kontak email atau sosial media kami lainya.

Exit mobile version