PanggungPolitik – Partai NasDem menggelar acara Apel Siaga Perubahan di Stadion Gelora Bung Karno, Jakarta pada Minggu, 16 Juli 2023. Agenda ini dihadiri oleh Partai PKS dan Demokrat sebagai anggota Koalisi Perubahan. Selain itu datang juga perwakilan dari Partai Golkar.
Dalam kesempatan tersebut, Surya Paloh selaku Ketua Umum NasDem menyampaikan pidatonya. Lantas apa saja yang disampaikan pendiri NasDem ini? Berikut poin-poin pidato Surya Paloh.
1. Indonesia jauh dari budaya gotong royong
Dalam pidatonya, Surya Paloh menyatakan Indonesia didirikan oleh tokoh bangsa yang mewariskan alat pemersatu. Namun, dia menyebut bangsa Indonesia kini semakin jauh dari budaya kegotongroyongan. Menurutnya, kini bangsa Indonesia berubah menjadi bangsa yang individual dan pragmatis atau kepura-puraan.
“Bangsa kita telah berubah, dari semangat penuh kegotongroyongan dan kebersamaan, berubah menjadi bangsa dengan semangat keakuan, individualistik, yang menghargai nilai-nilai transaksional-materialistik, yang serba pragmatis,” kata Surya dikutip dari Tempo.co.
2. Nasdem mantap usung Anies Baswedan
Menurut Surya Paloh, saat ini bangsa Indonesia terjebak dalam pragmatisme dan menjadi bangsa yang penuh dengan kepura-puraan atau munafik. Hal inilah menjadi dasar filosofis partainya untuk melakukan gerakan perubahan dan melakukan perubahan yang berarti dan mendasar. Karenanya, Surya Paloh menyatakan partainya mantap mengusung Anies Baswedan sebagai bakal calon presiden atau capres.
“Tapi bukan berarti, kalau memang niat baik kesalahpahaman, salah pengertian, kemudian kita merasa terjepit tertekan tertindas terhalangi kemudian kita menyerah? Tidak!” kata Paloh.
Baca Juga : Apa Itu Polarisasi Politik?
3. Harus pilih Anies Baswedan
Dalam kesempatan tersebut, Surya Paloh turut mempromosikan Capres usungan koalisinya, Anies Baswedan. Pihaknya mengungkapkan alasan mengapa harus memilih Eks Gubernur DKI Jakarta itu. Surya Paloh menyatakan NasDem konsisten mendukung Anies karena dianggap sebagai sosok yang menghormati pluralisme. Menurutnya, Anies merupakan sosok yang memberikan bukti praktik pluralisme.
“Kenapa kita harus memilih Anies Baswedan? Karena kita mau membuktikan, plurarisme yang kita hargai bukan hanya di bibir, tapi juga dalam praktik kehidupan yang nyata,” kata Surya Paloh.
4. Alasan dulu dukung Jokowi
Surya Paloh juga menyinggung alasan mengapa NasDem dulu mendukung Joko Widodo atau Jokowi. Ia mengaku terkesan dengan Revolusi Mental yang diusung eks Wali Kota Solo itu. Menurutnya, masalah mental menjadi masalah besar bagi bangsa Indonesia. “Dan itulah kenapa pada 2014, dengan seluruh energi kita dukung Jokowi sebagai presiden,” kata Surya Paloh.
5. Sebut revolusi mental di era Jokowi gagal
Menurut Paloh, Indonesia merupakan negara kaya dan memiliki luas negara yang sangat besar, jumlah penduduk yang banyak, hingga konstruksi tanah yang subur. Namun dengan semua potensi tersebut, Indonesia masih belum dapat menjadi negara maju karena tidak adanya revolusi mental. Ketika Jokowi muncul dengan gagasan tersebut, Paloh tak ragu memberikan semua dukungannya.
“Pikiran, gerakan perubahan, yang juga sejalan dengan apa yang pernah dikonstatir oleh Presiden Jokowi untuk melaksanakan revolusi mental adalah sebenarnya identik dengan misi gerakan perubahan kami, senapas sebangun, sejalan,” ujar Surya Paloh dalam pidatonya di Apel Siaga Perubahan Partai NasDem di Stadion Utama Gelora Bung Karno (GBK), Jakarta Pusat, Ahad, 16 Juli 2023.
“Tapi sayang seribu kali sayang, sayang seribu kali sayang, harapan belum menjadi kenyataan. Apa yang harus berani yang kita nyatakan menjelang 78 tahun kemerdekaan bangsa yang kita miliki?” kata Surya Paloh.
Baca Juga : Usai Bertemu Khofifah, Anies Menemui Ganjar di Semarang
Dalam pidatonya di Apel Siaga Perubahan Partai NasDem, Surya Paloh mengungkapkan keprihatinannya terhadap perubahan yang terjadi di Indonesia. Ia menyoroti kehilangan budaya gotong royong, pentingnya melakukan perubahan mendasar, dan alasan di balik dukungannya terhadap Anies Baswedan sebagai bakal calon presiden. Paloh juga menyinggung kegagalan revolusi mental di era Jokowi. Pidato ini mencerminkan upaya Partai NasDem untuk membangkitkan semangat perubahan dan menghadapi tantangan di masa depan.
Dapatkan informasi terupdate berita edukasi Politik setiap hari dari PanggungPolitik.com. Untuk kerjasama lainya bisa kontak email atau sosial media kami lainya.