PanggungPolitik – Sekretaris Jenderal DPP PDIP, Hasto Kristiyanto, mengungkapkan bahwa Gibran Rakabuming Raka telah mengembalikan kartu tanda anggota (KTA) PDIP dan telah mengucapkan selamat tinggal.
Hasto menjelaskan, “Gibran telah menyelesaikan masalah ini dengan DPC PDI Perjuangan Kota Surakarta. Karena awalnya, Gibran menerima KTA dari DPC Kota Surakarta, dan setelah pamit, ia tidak lagi menjadi anggota PDI Perjuangan.”
Menurut Hasto, aturan perundang-undangan menyatakan bahwa calon presiden dan calon wakil presiden harus diusung oleh partai politik atau gabungan partai politik. Hal ini berbeda dengan undang-undang tentang partai politik, sehingga KTA tidak boleh digunakan secara bersamaan oleh partai lain.
Hasto juga menegaskan bahwa tidak ada izin bagi seseorang untuk menjadi anggota dua partai politik, bahkan jika mereka adalah anak pejabat, seperti Gibran, putra sulung Presiden RI Joko Widodo.
PDIP saat ini menunggu keputusan berikutnya setelah Mahkamah Konstitusi (MK) menyetujui gugatan mengenai batas usia, yang membuka jalan bagi Gibran untuk mengikuti kontestasi karena pernah menjabat sebagai kepala daerah.
Baca Juga : Melihat Pontesi Gibran Jadi Cawapres Prabowo
Hasto berharap bahwa MK akan menjadi benteng konstitusi yang kuat, seperti yang telah ditekankan oleh presiden ke-5 RI Megawati Soekarnoputri sejak awal pendiriannya di Istana. Hal ini untuk selalu mengingatkan pentingnya sikap kenegarawan yang harus diambil oleh para hakim.
Di sisi lain, Ketua DPP PDIP, Puan Maharani, mengingatkan kader dan relawan Tim Pemenangan Ganjar-Mahfud MD agar tidak takut menghadapi lawan, meskipun pada masa lalu mereka pernah berada dalam satu kubu yang sama. Puan tidak merinci kubu mana yang dimaksud.
Puan menekankan bahwa kekuatan pasangan Ganjar Pranowo-Mahfud adalah bersama rakyat. Mereka harus bergabung dengan rakyat yang masih memiliki hati nurani. Menurut Puan, Indonesia harus dipimpin oleh pemimpin yang amanah dan selalu berusaha untuk kepentingan rakyat, bukan untuk kepentingan pribadi atau keluarga.
Puan juga mendorong peserta deklarasi untuk tidak takut memilih Ganjar-Mahfud, meskipun ada intimidasi dari pihak lain.
Ganjar Pranowo juga menyatakan keyakinannya bahwa Jawa Tengah (Jateng) tetap menjadi kandang banteng, meskipun Gibran berpasangan dengan Prabowo Subianto. Menurutnya, karakter banteng akan semakin kuat ketika dihadapkan pada tantangan.
Begitulah perkembangan terkait pengembalian KTA Gibran kepada PDIP, yang kini tengah menjadi sorotan dalam peta politik Indonesia menjelang Pilpres 2024.
Baca Juga : Gibran Rakabuming Raka: Calon Cawapres dari Koalisi Indonesia Maju
Dapatkan informasi terupdate berita edukasi Politik setiap hari dari PanggungPolitik.com. Untuk kerjasama lainya bisa kontak email atau sosial media kami lainya.