Jakarta – Bus pariwisata yang membawa rombongan anggota satgas Partai Hanura mengalami kecelakaan maut pada Minggu (04/02).
Kecelakaan bus itu diketahui terjadi di Desa Pengkol, Kecamatan Mantingin, Kabupaten Ngawi, Jawa Timur.
Akibat kecelakaan maut bus pariwisata ini, tiga orang dinyatakan tewas sementara sopir bus dan sejumlah korban lainnya mengalami luka-luka.
Adapun nama korban meninggal dunia dalam peristiwa tersebut diantaranya Catur Pancoro (47) warga Tulangan Sidoarjo (Sopir), Hadi Umar F (21) warga Mojo Lebak Mojokerto, dan Aditya (38) warga Cungkup Pucuk Lamongan.
Lantas, bagaimana kronologi hingga kecelakaan bus pariwisata anggota satgas Partai Hanura bisa terjadi?
Kronologi Kecelakaan
Mulanya, penumpang diberangkatkan menuju Surabaya dengan bus pariwisata PO Efa Transjaya dengan nomor polisi W 7401 UO.
Saat menuju Ngawi dari Solo, diketahui bus melaju dengan kecepatan kencang. Kemudian pada saat bus berusaha mendahului truk saat tiba di ruas tol Ngawi, bus tersebut kehilangan kendali hingga akhirnya menabrak pembatas jalan tol dan terguling.
“Pengemudi diduga hilang kendali saat berusaha mendahului truk di depannya hingga bantir setir ke kanan dan menabrak median tol lalu tergulin dan terseret sampai menghantam guard rail,” jelas Kanit Gakkum Satuan Lalu Lintas Polres Ngawi Ipda Yudhi Irawan, Minggu (04/02).
Dikatakan olehnya, bus tersebut sedang dalam perjalanan pulang usai menghadiri acara kampanye akbar Capres-Cawapres Ganjar Pranowo – Mahfud MD, yang digelar di Gelora Bung Karno (GBK), Jakarta, Sabtu (03/02).
Dikatakan Patmo, salah seorang penumpang bus yang selamat, bahwa bus tersebut diketahui membawa sekitar 50 kader Hanura.
“Di bus ada 50-an (orang). Dari GBK Jakarta, Hanura,” tutur dia.
Hingga kini, olah TKP masih dilakukan pihak kepolisian guna menyelidiki apa penyebab kecelakaan tersebut bisa terjadi.
Meminta keterangan para saksi juga ikut dilakukan kepolisian untuk melengkapi proses penyelidikan terkait penyebab terjadinya kecelakaan bus pariwisata tersebut.
Dikatakan Kasat Lantas Polres Ngawi AKP Sapari, empat korban luka hingga kini masih menerima perawatan di RS Widodo Ngawi.
Satu dari keempat korban tersebut diketahui tengah menjalani perawatan di ruang ICU, sementara lainnya di kamar inap.