PanggungPolitik – Prabowo Subianto, Presiden terpilih periode 2024-2029, telah melakukan pertemuan bersama Ketua Umum PKB, Muhaimin Iskandar atau Cak Imin, pada Rabu (24/4/2024) lalu. Pertemuan tersebut menjadi sorotan karena dianggap sebagai langkah awal dalam pembentukan koalisi pemerintahan yang baru.
Menyikapi pertemuan tersebut, Wakil Ketua Umum PKB, Jazilul Fawaid, menegaskan bahwa tidak ada pembahasan terkait alokasi jatah menteri untuk koalisi Prabowo-Gibran di masa mendatang.
“Tidak ada tidak ada (bahas kursi menteri) yang jelas hari ini silaturahmi sambil menitipkan visi perjuangan PKB,” tutur Jazilul dikutip pada Jumat (26/04).
Pertemuan tersebut, menurutnya, hanya bertujuan untuk memperkuat silaturahmi dan menyampaikan visi perjuangan dari PKB kepada Presiden terpilih.
Jazilul menekankan bahwa visi perjuangan PKB telah disampaikan kepada Prabowo sebagai Presiden terpilih, yang mana hal tersebut merupakan amanat dari PKB untuk masa pemerintahan yang akan datang.
Sebelumnya, Cak Imin telah menyatakan keinginan PKB dan Gerindra untuk terus meningkatkan produktivitas kerja sama. Hal ini menjadi penting mengingat Prabowo sebagai Presiden terpilih dihadapkan pada berbagai agenda pembangunan yang menantang.
Cak Imin berharap agar kerja sama antara PKB dan Gerindra dapat meluas ke berbagai bidang, termasuk legislatif dan upaya-upaya lainnya untuk mewujudkan masyarakat yang adil dan makmur.
Lebih lanjut, Cak Imin menyampaikan bahwa PKB akan menyerahkan agenda perubahan kepada Prabowo, dengan harapan agenda tersebut dapat menjadi fokus utama pemerintahan Prabowo di masa depan.
Sambutan positif juga datang dari Partai Amanat Nasional (PAN), yang menyambut baik pertemuan antara Prabowo dan Cak Imin. Meskipun demikian, Saleh Partaonan Daulay dari DPP PAN menegaskan bahwa kunjungan tersebut tidak mengindikasikan bahwa PKB akan bergabung ke dalam koalisi pemerintahan Prabowo.
Saleh menyoroti bahwa PKB dan koalisinya dalam kontestasi pilpres menekankan narasi perubahan, sementara mereka mengkritik kegagalan Jokowi dalam membangun kesejahteraan rakyat. Hal ini menunjukkan bahwa PKB mungkin akan mengalami kesulitan dalam memutar haluan dan bergabung dengan pemerintahan Prabowo.
Namun demikian, Saleh menekankan bahwa PKB dapat memberikan dukungan kepada Prabowo tanpa harus menjadi bagian dari pemerintahan, sehingga dapat memberikan kritik, saran, dan masukan kepada pemerintah dengan lebih leluasa.
Dengan demikian, pertemuan antara Prabowo dan Cak Imin menjadi awal dari dinamika politik yang menarik di masa pemerintahan yang akan datang, dengan berbagai pihak menunggu untuk melihat bagaimana kerja sama dan dinamika politik akan berkembang di masa mendatang.
Baca Juga: #SemangatIndonesiaEmas: Visi Masa Depan yang Gemilang lewat Indonesia Emas 2045