PanggungPolitik – Ketua Umum PDI Perjuangan, Megawati Soekarnoputri, mempertanyakan alasan di balik desakan yang meminta dirinya untuk mendukung Anies Baswedan dalam Pilkada Jakarta 2024.
Pernyataan ini disampaikan Megawati setelah mengumumkan calon kepala daerah yang diusung PDI Perjuangan gelombang kedua, di Kantor DPP PDI Perjuangan, Jakarta, pada Kamis (23/08).
Megawati mengungkapkan bahwa banyak pihak saat ini sibuk memperbincangkan siapa calon yang akan didukung oleh PDI Perjuangan untuk Pilkada Jakarta.
Ia juga mengaku terkejut ketika melihat sekelompok orang berpakaian merah-hitam yang membawa spanduk mendukung Anies Baswedan.
Presiden ke-5 RI itu dengan nada heran menuturkan bahwa dia merasa kaget melihat sekelompok orang dengan pakaian merah-hitam memasang spanduk yang mendesaknya untuk mendukung Anies.
“Tadi di depan aku kaget, ada baju merah-hitam tapi spanduknya suruh gotong Pak Anies, ya? Aku saja lihat kok,” ujarnya.
Ketua DPP PDI Perjuangan Bidang Kehormatan, Komarudin Watubun, kemudian mendapat pertanyaan dari Megawati terkait kelompok tersebut.
“Saya tanya ke Komar, itu satgas apa ya? Kok namanya satgas hitam?” tanya dia lagi.
Komarudin menjelaskan bahwa kelompok tersebut meminta Megawati untuk mendukung Anies pada Pilkada Jakarta. Namun,
Megawati menolak permintaan tersebut dengan tegas, menyatakan bahwa ia tidak akan begitu saja mendukung Anies tanpa alasan yang jelas. “Ngapain saya disuruh dukung Pak Anies?” tandasnya.
Selain itu, Megawati juga mempertanyakan apakah Anies bersedia menjadi kader PDI Perjuangan jika ingin mendapatkan dukungan dari partai tersebut.
Ia menekankan bahwa jika Anies ingin bergabung dengan PDI Perjuangan, maka ia harus mengikuti aturan partai.
“Kalau mau sama PDI Perjuangan, jangan kayak begitu dong,” ujar Megawati disambut tepuk tangan para kader.
Megawati juga menyatakan kebingungannya terhadap mereka yang ingin mendapatkan dukungan dengan cara instan, sementara PDI Perjuangan saat ini sangat dibutuhkan dalam Pilkada Jakarta.
Ia menekankan pentingnya proses dan komitmen untuk mendapatkan dukungan partai.
Sebelumnya, pada Selasa (20/8), Komarudin Watubun menyatakan bahwa Anies Baswedan berpeluang diusung pada Pilkada Jakarta 2024 jika ia menjadi kader PDI Perjuangan.
Setelah Mahkamah Konstitusi (MK) mengubah ambang batas pilkada, PDI Perjuangan memiliki peluang besar untuk mengusung pasangan calon sendiri.
Komarudin menegaskan bahwa PDI Perjuangan akan memprioritaskan kader partai untuk diusung dalam Pilkada Jakarta. Ia menyebut beberapa kader potensial, termasuk mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dan Djarot Saiful Hidayat, serta anggota DPR RI Eriko Sotarduga dan Masinton Pasaribu. Menurutnya, keputusan akhir tetap berada di tangan Megawati Soekarnoputri sebagai pemegang hak prerogatif.
Baca Juga: Pengesahan RUU Pilkada Batal, DPR Tegaskan Putusan MK Berlaku untuk Pilkada 2024