PanggungPolitik – Pelantikan Nisya Ahmad sebagai anggota DPRD Jawa Barat periode 2024-2029 mengejutkan banyak pihak.
Nisya, yang merupakan adik dari selebriti ternama Raffi Ahmad, resmi dilantik menggantikan calon terpilih sebelumnya, Thoriqoh Nashrullah Fitriyah, yang memutuskan untuk mengundurkan diri.
Ada cerita menarik di balik keputusan ini, yang membuat publik semakin penasaran. Keputusan Thoriqoh untuk mundur dari kursi DPRD Jabar bukan tanpa alasan.
Menurut Wakil Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN), Viva Yoga, Thoriqoh akan menerima tugas baru yang diberikan oleh partai.
Meski demikian, detail mengenai tugas tersebut masih belum diungkapkan kepada publik, menambah misteri di balik pengunduran diri Thoriqoh.
“Bu Thoriqoh resmi mundur karena akan mendapatkan penugasan dari partai ke tempat yang baru,” ungkap Viva Yoga dikutip pada Kamis (05/09).
Pernyataan ini memicu spekulasi di kalangan publik, yang bertanya-tanya mengenai peran baru yang akan diemban oleh Thoriqoh dalam partai.
Viva Yoga juga menekankan bahwa Thoriqoh dikenal sebagai kader militan dan pejuang partai yang selalu berdedikasi tinggi. ”
Tentang penugasannya nanti kami beritahukan, Bu Thoriqoh adalah kader militan PAN dan pejuang partai,” sambung dia lagi menjelaskan.
Pernyataan ini semakin menegaskan pentingnya peran Thoriqoh di PAN, meskipun ia harus mundur dari posisi yang sudah diraih.
Dengan mundurnya Thoriqoh, Nisya Ahmad mendapatkan kesempatan untuk menduduki kursi DPRD Jabar.
Nisya memperoleh 50.422 suara dari Daerah Pemilihan Jawa Barat II, yang mencakup Kabupaten Bandung dan Kabupaten Bandung Barat.
Meskipun suara yang diperoleh Thoriqoh sebenarnya lebih banyak, yakni 58.495 suara, kursi tersebut akhirnya diserahkan kepada Nisya.
Pelantikan Nisya Ahmad berlangsung pada Senin, 2 September 2024, di Gedung Merdeka. Acara ini menarik perhatian publik, terutama karena pengunduran diri Thoriqoh yang mendadak dan membuat banyak pihak penasaran.
Ketua Divisi Teknis Penyelenggaraan KPU Jawa Barat, Adi Saputro, menjelaskan bahwa pengunduran diri Thoriqoh telah disetujui oleh partainya dan nama Nisya diajukan sebagai pengganti.
Proses pelantikan ini menunjukkan dinamika politik yang terjadi di balik layar, di mana keputusan partai dan pengorbanan kader dapat mengubah arah karier politik seseorang.
Baca Juga: KPU Tegaskan Penjabat Sementara Akan Pimpin Daerah Jika Kotak Kosong Unggul dalam Pilkada 2024