Panggungpolitik – Kepala Badan Gizi Nasional (BGN), Dadan Hindayana, memastikan program Makan Bergizi Gratis (MBG) resmi dimulai dengan target penerima manfaat antara 400 ribu hingga 600 ribu orang pada hari pertama pelaksanaan, Senin (6/1).
Program ini dirancang untuk menjangkau berbagai kalangan, mulai dari balita, pelajar, hingga ibu menyusui.
“Kurang lebih antara 400 (ribu) sampai 600 ribu (penerima hari ini),” kata Dadan di Kompleks Parlemen, Jakarta Pusat seperti dikutip pada Selasa (7/1).
Penerapan Bertahap di 26 Provinsi
Dadan menjelaskan bahwa penerapan program MBG mencakup 26 provinsi yang telah dipilih berdasarkan kesiapan infrastruktur masing-masing wilayah.
Kesiapan tersebut meliputi ketersediaan fasilitas serta kemampuan untuk menjaga standar kualitas makanan yang tinggi.
“Kesiapan dari semua infrastruktur yang ada. Karena kami kan mengedepankan kualitas. Pak Presiden (Prabowo Subianto) pesan berkali-kali, jangan mengejar kuantitas, tapi kualitas,” ujar Dadan.
Ia menambahkan bahwa pelaksanaan program ini akan dilakukan secara bertahap. Wilayah yang sudah siap dieksekusi mulai dilayani, sementara daerah lain akan menyusul sesuai dengan kesiapan masing-masing.
Target Ambisius Tiga Juta Penerima Hingga Maret
Kepala Komunikasi Kepresidenan, Hasan Nasbi, menyampaikan bahwa program MBG diharapkan mampu menjangkau tiga juta penerima manfaat hingga Maret 2025.
Kelompok penerima manfaat mencakup balita, santri, siswa PAUD hingga SMA, ibu hamil, dan ibu menyusui.
“Selama Januari hingga Maret 2025, diharapkan program MBG bisa menyentuh tiga juta penerima manfaat,” kata Hasan dalam keterangannya pada Minggu (5/1).
Lebih jauh, ia menargetkan jumlah penerima manfaat terus bertambah hingga mencapai 15 juta orang pada akhir tahun 2025.
Dalam mendukung program MBG, sebanyak 190 titik Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) mulai dioperasikan untuk memasok menu makanan bergizi ke berbagai wilayah. Unit pelaksana ini menjadi garda depan penyediaan makanan untuk para penerima manfaat.
Berdasarkan data yang dirilis BGN, dapur SPPG tersebar di 26 provinsi, dengan Jawa Barat menjadi wilayah dengan jumlah dapur terbanyak, yaitu 57 lokasi.
Selain itu, dapur MBG juga hadir di berbagai provinsi lain seperti Aceh, Bali, Banten, DIY, DKI Jakarta, hingga Papua Selatan.
Distribusi Nasional untuk Pemerataan Gizi
Penyebaran dapur MBG tidak hanya terpusat di Pulau Jawa, tetapi juga menjangkau wilayah-wilayah lain seperti Gorontalo, Maluku Utara, Sulawesi Tenggara, hingga Nusa Tenggara Timur.
Pendekatan ini bertujuan untuk memastikan program bergizi ini dapat dirasakan secara merata di seluruh penjuru negeri.
Program MBG yang mengutamakan kualitas ini menjadi langkah nyata pemerintah dalam meningkatkan gizi masyarakat.
Melalui dukungan Presiden dan kolaborasi antarlembaga, program ini diharapkan dapat menjadi solusi untuk mengatasi masalah kekurangan gizi di Indonesia.
Baca Juga: MK Terima 115 Gugatan Hasil Pilkada 2024, Ini Daftar Lengkapnya