Jakarta – Pengacara Razman Arif Nasution mundur dari kubu Moeldoko. Dia mengaku bersyukur karena tak terjebak dalam lumpur.
“Saya lihat di salah satu (media) online, katanya mereka bersyukur, sekarang timnya tambah solid, kemudian lebih berhati-hati menerima orang. La, justru saya pun untung nggak kejebak di dalam menjadi lumpur, gitu. Masih bisa saya cepat keluar,” ucap Razman di kantor KPAI, Jakarta Pusat, Senin (5/4/2021).
Razman mengatakan dia keluar dari kubu Moeldoko karena sayang pada Moeldoko. Dia bercerita penggagas KLB Deli Serdang tidak memiliki data lengkap tentang anggaran dasar dan anggaran rumah tangga (AD/ART) Partai Demokrat.
Dia mengaku tidak ingin dipermalukan saat sidang di Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN) bila masih ada di kubu Moeldoko. Menurutnya, pengunduran diri dilakukan demi menjaga nama baiknya.
“Kita mesti jaga dong nama kita. Bagaimana mungkin besok, misalnya di pengadilan, saya menyuguhkan data yang tidak valid. Kebayang nggak saya jadi bulan-bulanan majelis hakim dan sama penggugat. Saya nggak mau konyol di dalam,” jelasnya.
“Saya minta mereka (penggagas KLB) transparanlah kepada Pak Moeldoko. Supaya Pak Moeldoko mengerti situasi yang sebenarnya. Jangan nanti apa yang disampaikan oleh AHY, bahwa Pak Moeldoko itu terkena makelar politik. Saya nggak mau itu gitu lho, karena saya sayang dengan Pak Moeldoko. Beliau aset bangsa,” sambungnya.
Razman kembali mengungkit soal ketidaksukaannya terhadap eks Bendum Partai Demokrat Nazaruddin dan penggagas KLB Darmizal. Menurutnya, kedua orang itu merupakan sosok orang-orang yang mencari panggung.
“Nazaruddin ini koruptor. Orang berpikir nanti kalau dia masih ada di dalam, orang bisa mencurigai ini KLB sama ke depannya biaya dia. Itu tidak ada dan dia kerap memberi tahu jangan (datang) sidang (di PTUN) tanggal 30 kemarin,” ujar Razman.
“Begitu juga dengan Darmizal. Nanti kalau ada rapat, saya yang ngundang. Mau tampil lagi masa di depan Pak Moeldoko, mau tampil terus,” kata dia.
Lainnya, Razman mempersoalkan elite PD Andi Mallarangeng, yang mengusulkan agar Moeldoko membentuk partai baru. Razman mengatakan Andi Mallarangeng seperti Nazaruddin.
“Andi Mallarangeng nggak usah banyak ngomong dululah. Kan Anda baru keluar itu dari prodeo (penjara), ya kan, karena negatif. Jadi kalau kami di kubu Pak Moeldoko, saya keluar dan saya suarakan Nazar (Nazaruddin) itu beban, di sana itu menurut saya Andi beban,” jelas Razman.
Simak juga video ‘PD: Kubu Moeldoko Kontradiktif Mau Bersih-bersih Demokrat’:
(sab/haf)