Jakarta – Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo meminta seluruh jajarannya di SDM Polri bisa menjadi ‘koki’ yang meramu kompetensi nilai etika, kepemimpinan, dan teknis. Ini penting untuk mewujudkan sumber daya manusia (SDM) yang unggul yang diharapkan dan dipercaya oleh masyarakat.
“Hal tersebut menjadi tugas rekan-rekan sebagai koki yang mampu meramu nilai-nilai etika, nilai kepemimpinan dan nilai teknis ini ada di dalam setiap karakter individu SDM Polri,” kata Sigit saat menutup Rapat Koordinasi Pembinaan (Rakorbin) SDM Polri di Yogyakarta, Jumat (19/11/2021).
Sigit mengatakan SDM Polri yang unggul sangat diharapkan masyarakat. Ini juga sesuai dengan semangat dari gagasan transformasi Polri yang Presisi (Prediktif, Resposibilitas, dan Transparansi Berkeadilan).
“Saya ingatkan saya memiliki program bagaimana mewujudkan transformasi Polri menuju Polri yang Presisi. Di mana di dalamnya harus memiliki kemampuan prediktif, memiliki kemampuan etika untuk responsibilitas dan mampu melaksanakan tugasnya secara transparansi berkeadilan,” ujar mantan Kapolda Banten tersebut.
Menurut Sigit, terciptanya SDM Polri yang Presisi juga merupakan harapan Presiden Joko Widodo (Jokowi) terhadap Korps Bhayangkara. Ini harus diwujudkan rangka memberikan pelayanan terhadap masyarakat serta menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas).
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo (Dok. Istimewa)
|
“Mengutip pernyataan Pak Presiden RI bagaimana pentingnya SDM unggul dalam menciptakan Polri yang Presisi. Ini pernah disampaikan beliau beberapa waktu lalu, bagaimana harapan beliau bahwa Polri harus Presisi dalam menjalankan wewenangnya,” ujar Sigit.
“Untuk itu pengembangan SDM Polri harus betul-betul diperhatikan secara serius. Mulai dari rekrutmen, pendidikan, dan promosinya dilakukan secara transparan dan akuntabel untuk membentuk karakter SDM Polri yang mampu menjalani tugas terhadap tantangan yang kita hadapi saat ini. Kemudian kita manfaatkan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi informasi yang terus berkembang sampai saat ini,” sambungnya.
Mantan Kabareskrim Polri ini berharap Rakorbin SDM Polri ini melahirkan formula yang inovatif sebagai roadmap demi mewujudkan personel Polri yang unggul dan siap menghadapi tantangan zaman ke depan yang makin kompleks.
Dari segi internal, Sigit menyebut SDM yang unggul akan mampu membuat Polri jauh lebih baik lagi ke depannya sehingga kepercayaan dari masyarakat terhadap polisi akan terus meningkat.
Sigit mengatakan SDM Polri yang unggul akan menghapuskan stigma di masyarakat soal penanganan kasus yang tebang pilih, etika yang kurang baik, penegakan hukum tajam ke bawah tapi tumpul ke atas dan terjadinya pelanggaran-pelanggaran yang dilakukan oleh oknum.
Di sisi lain, Sigit juga menekankan kepada jajaran SDM Polri untuk terus meningkatkan kesejahteraan terhadap seluruh personel kepolisian di Indonesia. Sebagai salah satu profesi yang memiliki tingkat stres cukup tinggi, Sigit menekankan, soal kesejahteraan harus diperhatikan dengan baik.
Menurut Sigit, adanya peningkatan kesejahteraan akan semakin membuat jajaran termotivasi untuk menjalankan tugasnya dengan baik dan menjadi lebih tenang.
“Kemudian selanjutnya, terkait dengan kesejahteraan ini juga ada teori yang menyatakan kalau kualitas kehidupannya jauh lebih baik, maka tingkat stres anggota tentunya akan berkurang dengan terpenuhinya kesejahteraan tersebut,” kata Sigit.
Salah satu kesejahteraan yang harus diperhatikan kepada seluruh jajaran kepolisian adalah menyiapkan tempat tinggal yang layak. Maka, lanjut Sigit, personel yang baru menjadi polisi tidak perlu memusingkan tempat berlindung. Sigit pun telah memiliki program 100 ribu rumah untuk personel kepolisian.
“Bagaimana di kota-kota paling tidak kita bisa bantu buatkan rumah dinas buat mereka. Apakah bentuknya rusun, apakah rumah dinas ataupun bentuk-bentuk lain yang bisa kita kerjasamakan sehingga anggota kita sejak awal tidak usah pusing hal-hal seperti itu. Di satu sisi tentunya akan mudah, manakala kita butuhkan anggota dalam waktu cepat, karena memang rumah dinas disiapkan, asrama, atau rusun disiapkan. Karena pada saat ada panggilan tugas yang sifatnya mendadak bisa hadir dengan lebih cepat,” papar Sigit.
Selain itu, Sigit juga meminta SDM Polri menyiapkan pelayanan konseling bagi jajaran kepolisian secara periodik yang memiliki risiko pekerjaan tekanan atau stres yang tinggi. Pasalnya, hal itu juga bisa mencegah potensi terjadinya pelanggaran-pelanggaran ketika menjalankan tugasnya di lapangan.
Di sisi lain, Sigit meminta SDM Polri memberikan perhatian kepada anggota yang mengalami sakit. Ia menyatakan saat ini sudah ada aplikasi e-Yankes untuk melakukan monitoring kesehatan para personel.
“Harapan kita aplikasi yang ada terus dimanfaatkan dan dikembangkan untuk proses pemantauan anggota kita yang memiliki penyakit menahun tidak terpantau. Dengan aplikasi ini anggota tersebut bisa diikuti, paling tidak ini menjadi perhatian organisasi terhadap anggota kita yang sakit. Kita yakinkan bagaimana progres dari pengobatan dengan kerja sama antara SDM dengan kesehatan sehingga kemudian anggota kita betul-betul bisa kembali sehat,” ujar Sigit.
Lebih lanjut, Sigit mengatakan harus ada pemberian reward kepada personel-personel yang berprestasi dan menjalankan tugasnya dengan baik. Pada 2021 ini, Sigit menyampaikan telah memberikan reward terhadap 3.056 personel.
“Sistem ini tolong dibuat sehingga anggota mendapatkan pelayanan, khususnya terhadap anggota yang bertugas mungkin jauh dari pemantauan, dia tidak kalah melaksanakan tugas dan memiliki prestasi tapi tidak terlihat, ini bagaimana caranya semua harus termonitor. Sehingga saat tidak terlihat itu bisa termonitor oleh radar kita. Ini menjadi tugas kita semua saya harapkan motivasi anggota terus meningkat di tahun 2022. Kalau yang saya berikan reward meningkat artinya motivasi anggota pasti meningkat dalam laksanakan tugas,” ucap Sigit.
Dalam kesempatan tersebut, Kapolri juga memberikan bantuan kepada anak dari personel Polri yang gugur karena COVID-19, saat menjalankan tugas di garis terdepan dalam penanganan dan pengendalian pandemi COVID-19.
(hri/hri)