Ray Rangkuti, pengamat politik dari Lingkar Madani Indonesia (Lima Indonesia), menilai Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan akan kesulitan menghasilkan partai yang bisa menjadi kendaraan untuk pemilihan presiden 2024. Bahkan Gerindra sebagai salah satu partai politik yang membawa Anies Baswedan di Pilkada DKI Jakarta 2017 juga dinilai tidak mau mengantarkan mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan ke Pemilihan presiden mendatang.
Ray meyakini, pada Pilpres 2024 mendatang, ada beberapa faktor yang membuat parpol berpikir dua kali untuk menjadikan Anies Baswedan sebagai calon presiden, salah satunya masalah moral. Ray tidak menjelaskan secara rinci masalah moral yang dia maksud.
“Karena masalah Anies tidak hanya masalah kinerja, masalah etika, atau masalah antikorupsi,” ungkap Ray saat dikonfirmasi, Senin (1 Maret 2022).
Karena sebagian besar orang Indonesia menganggap diri nya adalah sebagai wakil calon presiden dari kalangan politik Islam.
“Masalah terbesar Anis adalah karena orang mengira dia adalah calon presiden yang berpolitik Islam. Saat ini, tidak banyak pemilih politik Islam di Indonesia,” jelas Ray.
Kendati mengatakan Anis Basweidan akan sulit mendapatkan usul dari parpol di Pilpres 2024, tetapi Ray mengatakan peluang orang pertama di Jakarta menuju di panggung pesta politik lima tahunan belum sepenuhnya tertutup dengan rapat.
“Tapi tidak menutup kemungkinan ada parpol yang akan mengajukan dirinya menjadi capres pada 2024. Tapi sekarang belum ada tanda-tanda akan memikul Anies Baswedan,” imbuhnya.
“Tapi ini masih lama, 1,5 tahun lagi. Maka dari itu, masih ada beberapa partai-partai yang mengusulkan ke Anies Baswedan atau tidak,” pungkasnya.