Pendukung Prabowo Subianto di Pilpres 2019 cenderung tak percaya dengan vaksin COVID-19 dalam hasil survei Indikator Politik Indonesia. Anggota Komisi IX DPR RI, Rahmad Handoyo, menekankan pentingnya melibatkan tokoh masyarakat seperti politisi guna melakukan sosialisasi vaksin COVID-19.
“Salah satunya adalah melibatkan tokoh-tokoh untuk ikut sosialisasikan pentingnya vaksin, baik dari kalangan politisi, agamawan, budaya, dan tokoh siapa saja yang menjadi panutan bagi sebagian saudara kita yang belum menerima dan belum percaya vaksin,” kata Handoyo kepada wartawan, Senin (22/2/2021).
“Saya percaya bila melibatkan seluruh elemen masyarakat dan tokoh masyarakat yang menjadi panutannya kemungkinan untuk mau dan percaya divaksin probalitasnya akan bagus,” sambungnya.
Handoyo mengatakan mungkin mayoritas pendukung Prabowo masih terbawa suasana Pilpres 2019. Padahal saat ini semua pihak sedang berupaya membangun bangsa.
“Bisa jadi masih terbawa suasana batin masa lalu. Sedangkan kita sudah bersatu bersama-sama membangun negeri dalam pemerintahan, dan benar-tidaknya asumsi ini perlu dilakukan telaah survei,” ujarnya.
Politikus PDI Perjuangan (PDIP) ini juga mengatakan hasil survei tersebut merupakan informasi yang penting, khususnya untuk menyusun strategi agar masyarakat pendukung Prabowo di Pilpres 2019 dapat semakin percaya vaksin Corona.
“Tentu ini menjadi informasi berharga bagi pemerintah untuk mengambil langkah apa bagi pemerintah untuk meyakinkan masyarakat mau divaksin. Terhadap saudara kita yang kurang percaya akan vaksin kebetulan adalah pemilih Pak Prabowo cenderung kurang percaya vaksin saya kira ini info yang perlu didalami guna menentukan strategi yang tepat dalam sosialisasi ke depannya,” ujarnya.
Diketahui, lembaga survei Indikator Politik Indonesia merilis hasil survei terkait vaksinasi COVID-19. Hasil survei Indikator Politik Indonesia menyatakan pendukung Joko Widodo (Jokowi) pada Pilpres 2019 cenderung lebih bersedia divaksin daripada pendukung Prabowo Subianto.
Metode survei ini dilakukan by phone karena situasi pandemi ini belum memungkinkan secara lebih masif melakukan survei face to face. Sampel sebanyak 1.200 responden dipilih secara acak dari kumpulan sampel acak survei tatap muka langsung yang dilakukan Indikator Politik Indonesia pada rentang Maret 2018-Maret 2020.
Simak video ‘Pentingnya Sosialisasi untuk Yakinkan Masyarakat yang Ragu Divaksin’:
Selengkapnya di halaman selanjutnya.