• Latest
  • Trending
  • All
  • News
  • Business
  • Politics
  • Science
  • World
  • Lifestyle
  • Tech
6 Provinsi Rawan Politisasi Isu SARA

Mengetahui 6 Provinsi Rawan Politisasi Isu SARA Menurut Bawaslu

13 Oktober 2023
Jam Masuk Sekolah di Jawa Barat Dimajukan ke 06.30

Mulai 14 Juli 2025, Jam Masuk Sekolah di Jawa Barat Dimajukan ke 06.30

9 Juli 2025
Gibran Rakabuming Raka

Benarkah Wapres Gibran Ditugaskan Berkantor di Papua? Ini Kata Menko Kumham Yusril

9 Juli 2025

Rap group call out publication for using their image in place of ‘gang’

8 Juni 2025

Meet the woman who’s making consumer boycotts great again

7 Juni 2025

New campaign wants you to raise funds for abuse victims by ditching the razor

6 Juni 2025

Twitter tweaks video again, adding view counts for some users

5 Juni 2025

A beginner’s guide to the legendary Tim Tam biscuit, now available in America

4 Juni 2025

India is bringing free Wi-Fi to more than 1,000 villages this year

3 Juni 2025

Betterment moves beyond robo-advising with human financial planners

2 Juni 2025

People are handing out badges at Tube stations to tackle loneliness

1 Juni 2025

Trump’s H-1B Visa Bill spooks India’s IT companies

31 Mei 2025

Magical fish basically has the power to conjure its own Patronus

30 Mei 2025
  • About
  • Advertise
  • Privacy & Policy
  • Contact
Rabu, Juli 9, 2025
  • Login
www.panggungpolitik.com
  • Home
    • Home – Layout 1
    • Home – Layout 2
    • Home – Layout 3
    • Home – Layout 4
    • Home – Layout 5
  • News
    • All
    • Business
    • Politics
    • Science
    • World

    Meet the woman who’s making consumer boycotts great again

    New campaign wants you to raise funds for abuse victims by ditching the razor

    Twitter tweaks video again, adding view counts for some users

    A beginner’s guide to the legendary Tim Tam biscuit, now available in America

    India is bringing free Wi-Fi to more than 1,000 villages this year

    Betterment moves beyond robo-advising with human financial planners

    Magical fish basically has the power to conjure its own Patronus

    This Filipino guy channels his inner Miss Universe by strutting in six-inch heels and speedos

    Oil spill off India’s southern coast leaves fisherman stranded, marine life impacted

    You can now play Bill Gates’ first PC game and run over donkeys on your iPhone, Apple Watch

    Trending Tags

    • Donald Trump
    • Future of News
    • Climate Change
    • Market Stories
    • Election Results
    • Flat Earth
  • Tech
    • All
    • Apps
    • Gear
    • Mobile
    • Startup

    Rap group call out publication for using their image in place of ‘gang’

    Meet the woman who’s making consumer boycotts great again

    New campaign wants you to raise funds for abuse victims by ditching the razor

    Twitter tweaks video again, adding view counts for some users

    A beginner’s guide to the legendary Tim Tam biscuit, now available in America

    India is bringing free Wi-Fi to more than 1,000 villages this year

    Betterment moves beyond robo-advising with human financial planners

    People are handing out badges at Tube stations to tackle loneliness

    Trump’s H-1B Visa Bill spooks India’s IT companies

    Oil spill off India’s southern coast leaves fisherman stranded, marine life impacted

    Trending Tags

    • Flat Earth
    • Sillicon Valley
    • Mr. Robot
    • MotoGP 2017
    • Golden Globes
    • Future of News
  • Entertainment
    • All
    • Gaming
    • Movie
    • Music
    • Sports

    Meet the woman who’s making consumer boycotts great again

    New campaign wants you to raise funds for abuse victims by ditching the razor

    Twitter tweaks video again, adding view counts for some users

    A beginner’s guide to the legendary Tim Tam biscuit, now available in America

    People are handing out badges at Tube stations to tackle loneliness

    Trump’s H-1B Visa Bill spooks India’s IT companies

    Magical fish basically has the power to conjure its own Patronus

    This Filipino guy channels his inner Miss Universe by strutting in six-inch heels and speedos

    Oil spill off India’s southern coast leaves fisherman stranded, marine life impacted

    You can now play Bill Gates’ first PC game and run over donkeys on your iPhone, Apple Watch

  • Lifestyle
    • All
    • Fashion
    • Food
    • Health
    • Travel

    Rap group call out publication for using their image in place of ‘gang’

    Meet the woman who’s making consumer boycotts great again

    New campaign wants you to raise funds for abuse victims by ditching the razor

    Twitter tweaks video again, adding view counts for some users

    India is bringing free Wi-Fi to more than 1,000 villages this year

    Betterment moves beyond robo-advising with human financial planners

    People are handing out badges at Tube stations to tackle loneliness

    Trump’s H-1B Visa Bill spooks India’s IT companies

    Magical fish basically has the power to conjure its own Patronus

    This Filipino guy channels his inner Miss Universe by strutting in six-inch heels and speedos

    Trending Tags

    • Golden Globes
    • Mr. Robot
    • MotoGP 2017
    • Climate Change
    • Flat Earth
No Result
View All Result
www.panggungpolitik.com
No Result
View All Result
Home Berita Utama

Mengetahui 6 Provinsi Rawan Politisasi Isu SARA Menurut Bawaslu

by Dody Frimansyah
13 Oktober 2023
in Berita Utama
0
6 Provinsi Rawan Politisasi Isu SARA

Infografis 6 Provinsi Rawan Politisasi Isu SARA | Sumber :bawaslu

492
SHARES
1.4k
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter

PanggungPolitik – Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) telah menetapkan 6 provinsi yang rawan politisasi isu SARA dalam Pemilu 2024. Provinsi-provinsi tersebut adalah DKI Jakarta, Maluku Utara, Daerah Istimewa Yogyakarta, Papua Barat, Jawa Barat, dan Kalimantan Barat.

Bawaslu mengungkapkan bahwa upaya pencegahan politisasi SARA harus melibatkan banyak pihak, seperti Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo), Dewan Pers, platform media sosial, kepolisian, dan intelijen.

Politisasi SARA sering terjadi melalui kampanye di media sosial, kampanye di tempat umum, penolakan calon berbasis SARA, dan provokasi SARA di media sosial. Bawaslu berusaha meredam isu SARA di Provinsi DKI Jakarta, yang merupakan wilayah paling rawan politisasi SARA dalam Pemilu 2024.

Selain itu, politik SARA hanya bisa ditindak oleh Bawaslu selama masa kampanye, sehingga diperlukan sistem penegakan hukum komprehensif untuk mengatasi politisasi SARA di luar masa kampanye.

Poin Kunci:

  • Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) menetapkan 6 provinsi yang rawan politisasi isu SARA dalam Pemilu 2024.
  • Provinsi-provinsi rawan politisasi isu SARA adalah DKI Jakarta, Maluku Utara, Daerah Istimewa Yogyakarta, Papua Barat, Jawa Barat, dan Kalimantan Barat.
  • Upaya pencegahan politisasi SARA harus melibatkan berbagai pihak, termasuk Kemenkominfo, Dewan Pers, platform media sosial, kepolisian, dan intelijen.
  • Politik SARA sering terjadi melalui kampanye di media sosial, kampanye di tempat umum, penolakan calon berbasis SARA, dan provokasi SARA di media sosial.
  • Bawaslu berusaha meredam isu SARA di Provinsi DKI Jakarta, yang merupakan wilayah paling rawan politisasi SARA dalam Pemilu 2024.
  • Politik SARA hanya dapat ditindak oleh Bawaslu selama masa kampanye, sehingga diperlukan sistem penegakan hukum komprehensif untuk mengatasi politisasi SARA di luar masa kampanye.

Baca Juga : Pahami Tugas, Wewenang, dan Kebijakan Bawaslu RI

Provinsi-provinsi Rawan Politisasi Isu SARA

Menurut Bawaslu, 6 provinsi yang rawan politisasi isu SARA dalam Pemilu 2024 adalah DKI Jakarta, Maluku Utara, Daerah Istimewa Yogyakarta, Papua Barat, Jawa Barat, dan Kalimantan Barat.

  1. DKI Jakarta: Sebagai ibu kota negara, DKI Jakarta menjadi sorotan utama dalam perpolitikan di Indonesia. Kepadatan populasi dan keragaman penduduknya menjadi faktor utama yang membuatnya rawan politisasi isu SARA.
  2. Maluku Utara: Provinsi ini memiliki sejarah konflik agama yang masih membekas di masyarakat. Politisasi isu SARA dapat memicu ketegangan antara kelompok agama yang berbeda.
  3. Daerah Istimewa Yogyakarta: Meskipun terkenal sebagai kota pelajar yang toleran, Yogyakarta juga memiliki potensi politisasi isu SARA. Komunitas mahasiswa yang aktif dan ragam agama yang ada dapat menjadi sumber potensi konflik.
  4. Papua Barat: Dalam konteks Papua yang memiliki sejarah konflik, politisasi isu SARA bisa menjadi pemicu ketegangan antara suku-suku yang berbeda.
  5. Jawa Barat: Provinsi dengan jumlah penduduk terbanyak di Indonesia ini juga memiliki potensi politisasi isu SARA. Keragaman suku, agama, dan budaya di Jawa Barat dapat menjadi sumber konflik dalam konteks politik.
  6. Kalimantan Barat: Sebagai daerah perbatasan yang dikenal dengan keragaman suku dan agama, Kalimantan Barat rentan terhadap politisasi isu SARA. Bawaslu perlu melakukan upaya pencegahan yang serius agar Pemilu di Kalimantan Barat tetap kondusif.

Provinsi-provinsi ini membutuhkan pemantauan yang lebih ketat untuk mencegah politisasi isu SARA dan menjaga keamanan dalam Pemilu 2024. Bawaslu sebagai penyelenggara pemilu akan terus berupaya untuk melindungi partisipasi politik yang sehat dan menjaga keharmonisan antar masyarakat Indonesia.

Upaya Pencegahan Politisasi SARA

Bawaslu mengungkapkan bahwa upaya pencegahan politisasi isu SARA harus melibatkan banyak pihak, seperti Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo), Dewan Pers, platform media sosial, kepolisian, dan intelijen. Tujuan utama dari upaya ini adalah untuk menjaga keadilan, persamaan, dan keberagaman dalam proses demokrasi.

Bagian dari upaya tersebut adalah melibatkan Kemenkominfo dan Dewan Pers untuk mengawasi dan mengendalikan konten di media sosial dan platform online lainnya. Tujuannya adalah untuk mencegah penyebaran informasi yang mengandung politisasi isu SARA. Selain itu, kepolisian dan intelijen juga terlibat dalam upaya ini dengan melakukan pemantauan secara aktif terhadap aktivitas yang mencurigakan dan memberikan informasi kepada Bawaslu.

Langkah-langkah konkret yang diambil dalam upaya pencegahan politisasi isu SARA meliputi:

  1. Penyediaan pedoman dan regulasi yang jelas bagi platform media sosial untuk menghindari penyebaran konten politisasi SARA.
  2. Meningkatkan pemantauan dan penindakan terhadap akun-akun yang aktif dalam politisasi isu SARA di media sosial.
  3. Penegakan hukum yang tegas terhadap pelaku politisasi isu SARA di luar masa kampanye.
  4. Membuat laporan transparan mengenai kasus politisasi isu SARA dan tindakan yang diambil untuk memberikan pemahaman yang lebih baik kepada masyarakat.

Melalui upaya pencegahan yang melibatkan berbagai pihak, diharapkan politisasi isu SARA dapat diminimalisir dan masyarakat dapat terlibat dalam proses politik dengan lebih sehat dan bermartabat. Bawaslu terus berkomitmen untuk mengawasi dan melindungi integritas proses demokrasi di Indonesia.

Bentuk Politisasi SARA

Politisasi SARA sering terjadi melalui berbagai bentuk, antara lain:

  1. Kampanye di media sosial
  2. Kampanye di tempat umum
  3. Penolakan calon berbasis SARA
  4. Provokasi SARA di media sosial

Kampanye di media sosial adalah salah satu bentuk politisasi SARA yang sering terjadi. Dalam era digital saat ini, platform media sosial menjadi sarana yang efektif untuk menyebarkan pesan politis. Kampanye yang mengaitkan isu-isu SARA dengan calon atau partai politik tertentu dapat memicu perpecahan dan konflik di masyarakat.

Selain itu, politisasi SARA juga terjadi melalui kampanye di tempat umum. Pada masa kampanye politik, calon-calon seringkali menggunakan isu-isu SARA untuk mempengaruhi opini publik dan mendapatkan dukungan. Kampanye yang berpusat pada sentimen SARA dapat mengancam kerukunan antarwarga dan berpotensi memicu konflik sosial.

Penolakan calon berbasis SARA juga merupakan bentuk politisasi SARA yang perlu diwaspadai. Dalam konteks politik, penolakan terhadap calon berdasarkan suku, agama, ras, atau adat istiadat (SARA) dapat menjadi sumber ketegangan dan polarisasi di masyarakat. Hal ini dapat mempengaruhi integritas pemilihan umum dan merusak proses demokrasi yang sehat.

Terakhir, provokasi SARA di media sosial juga menjadi ancaman politisasi SARA. Dengan anonimitas yang dimiliki di dunia digital, banyak individu yang dengan sengaja membuat konten provokatif yang mengaitkan isu-isu SARA dengan tujuan tertentu. Provokasi semacam ini dapat memperburuk ketegangan sosial dan memicu konflik antarwarga.

Baca Juga : Hati-Hati Konflik SARA dan Politik Identitas Jelang Pemilu

Penanganan Politisasi SARA di DKI Jakarta

Bawaslu berusaha meredam isu SARA di Provinsi DKI Jakarta, yang merupakan wilayah paling rawan politisasi isu SARA dalam Pemilu 2024. Dalam upaya ini, Bawaslu telah melakukan langkah-langkah penanganan yang komprehensif untuk memastikan bahwa partisipasi politik masyarakat tetap berlangsung secara sehat dan jauh dari politisasi isu SARA.

Salah satu langkah yang diambil oleh Bawaslu adalah melibatkan berbagai pihak, termasuk instansi pemerintah dan lembaga terkait, dalam upaya pencegahan politisasi isu SARA. Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo), Dewan Pers, serta platform media sosial ikut berperan dalam mengawasi dan mengontrol penyebaran konten yang berkaitan dengan politisasi isu SARA di DKI Jakarta.

Selain itu, kepolisian dan intelijen juga turut serta dalam upaya penanganan politisasi isu SARA. Mereka bertugas untuk mengumpulkan informasi, memantau aktivitas yang mencurigakan, dan menindak tegas pelaku politisasi isu SARA sesuai dengan hukum yang berlaku.

Bawaslu juga terus melakukan sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat DKI Jakarta tentang bahaya politisasi isu SARA serta pentingnya menjaga partisipasi politik yang sehat dan adil. Dengan upaya kolaboratif ini, diharapkan politisasi isu SARA di Provinsi DKI Jakarta dapat diminimalisir dan masyarakat dapat berpartisipasi dalam pemilu dengan baik dan objektif.

Penindakan Terhadap Politik SARA di Luar Masa Kampanye

Politik SARA hanya bisa ditindak oleh Bawaslu selama masa kampanye. Namun, untuk mengatasi politisasi isu SARA di luar masa kampanye, diperlukan sistem penegakan hukum yang komprehensif. Hal ini diperlukan agar upaya meredam politisasi SARA dapat dilakukan secara efektif dan terus menerus.

Upaya penegakan hukum terhadap politisasi SARA di luar masa kampanye harus melibatkan berbagai pihak, seperti aparat kepolisian, intelijen, serta institusi pemerintah terkait. Selain itu, peran aktif masyarakat juga sangat penting dalam melaporkan dan mencegah penyebaran politisasi isu SARA di tengah-tengah masyarakat.

Langkah-langkah penegakan hukum yang dapat dilakukan adalah:

  • Mendorong pihak kepolisian untuk meningkatkan pengawasan terhadap segala bentuk kegiatan yang berpotensi memicu politisasi isu SARA.
  • Meningkatkan kapasitas dan koordinasi antara aparat penegak hukum, seperti kepolisian dan intelijen, agar dapat dengan cepat dan tepat menindak pelaku politisasi SARA di luar masa kampanye.
  • Menerapkan sanksi yang tegas terhadap individu atau kelompok yang terbukti melakukan politisasi isu SARA, termasuk melalui penyebaran informasi provokatif dan diskriminatif di media sosial.
  • Mendorong kerjasama dengan lembaga-lembaga terkait, seperti Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) dan Dewan Pers, untuk mengatasi penyebaran politisasi isu SARA melalui media massa.

Dengan adanya sistem penegakan hukum yang komprehensif, diharapkan politisasi isu SARA di luar masa kampanye dapat diminimalisir. Selain itu, partisipasi aktif masyarakat dalam melaporkan dan mencegah politisasi SARA juga menjadi kunci penting dalam menjaga keharmonisan dan stabilitas politik di Indonesia.

Dapatkan informasi terupdate berita polpuler harian dari panggungpolitik.com Untuk kerjasama lainya bisa kontak email tau sosial media kami lainya.

Link Sumber

  • https://www.alinea.id/politik/bawaslu-menetapkan-6-daerah-rawan-politisasi-sara-di-pemilu-2024-b2hYW9OLy
  • https://rri.co.id/pemilu/396290/bawaslu-nilai-jakarta-paling-rawan-politisasi-sara?utm_source=popular_home&utm_medium=internal_link&utm_campaign=General Campaign
  • https://pekalongankab.bawaslu.go.id/berita/detail/tantangan-penindakan-politik-sara-dewi-tegaskan-uu-pemilihan-hanya-jangkau-masa-kampanye
Tags: AgamaBawasluDaerah rawan isu saraPolitikPolitik SARASARA
Share197Tweet123Share49
Dody Frimansyah

Dody Frimansyah

  • Trending
  • Comments
  • Latest
Ganjar Pranowo 1

Ganjar Pranowo: Harapan Baru Indonesia Menuju Kepemimpinan Rakyat

18 Januari 2024
Mimpi Indonesia 2045

Harapan dan Tantangan Indonesia 2045

25 Januari 2024
Prabowo Subianto

Susunan Kabinet Prabowo di Spill Luhut Bakal Diumumkan 21 Oktober 2024?

6 Agustus 2024
Dukung Program Makan Bergizi Gratis, Arnold Ronsumbre: Ini Kunci Kemajuan Papua

Dukung Program Makan Bergizi Gratis, Arnold Ronsumbre: Ini Kunci Kemajuan Papua

9

Tokoh Pemuda Suku Kamoro Serukan Pentingnya Makanan Bergizi untuk Generasi Papua

8
Potret Tantangan Vaksinasi Warga dalam Bingkai Survei

Potret Tantangan Vaksinasi Warga dalam Bingkai Survei

0
Jam Masuk Sekolah di Jawa Barat Dimajukan ke 06.30

Mulai 14 Juli 2025, Jam Masuk Sekolah di Jawa Barat Dimajukan ke 06.30

9 Juli 2025
Gibran Rakabuming Raka

Benarkah Wapres Gibran Ditugaskan Berkantor di Papua? Ini Kata Menko Kumham Yusril

9 Juli 2025

Rap group call out publication for using their image in place of ‘gang’

8 Juni 2025
www.panggungpolitik.com

Copyright © 2017 JNews.

Navigate Site

  • About
  • Advertise
  • Privacy & Policy
  • Contact

Follow Us

No Result
View All Result
  • Home
  • News
    • Politics
    • Business
    • World
    • Science
  • Entertainment
    • Gaming
    • Music
    • Movie
    • Sports
  • Tech
    • Apps
    • Gear
    • Mobile
    • Startup
  • Lifestyle
    • Food
    • Fashion
    • Health
    • Travel

Copyright © 2017 JNews.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In