Jakarta – 21 April 2021 besok adalah Rabu Pahing, hari Pasaran Jawa yang beberapa kali dipilih Presiden Joko Widodo menjadi momentum reshuffle kabinet. Tinggal sehari lagi. Banyak orang sudah bisik-bisik soal reshuffle, meskipun bisik-bisiknya kadang terlalu lantang juga sampai didengar telinga orang se-Indonesia.
Sejauh ini, Kabinet Indonesia Maju Jilid 2 masih diisi formasi seperti sebelumnya. Namun waktu terus berjalan. Isu reshuffle jilid 2 muncul usai DPR menyetujui penggabungan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) dengan Kementerian Investasi dan Teknologi (Kemenristek). Pemerintah juga akan membentuk Kementerian Investasi.
Bisik-bisik sudah terdengar. Kabarnya Nadiem Makarim akan dicopot dari jabatannya saat ini, yakni Mendikbud. Ada lagi bisik-bisik lainnya, seperti menteri yang akan kena reshuffle adalah menteri berinisial M. Setidaknya ada empat anggota kabinet yang inisialnya M, yakni Menk Polhukam Mahfud Md, Menko PMK Muhadjir Effendy, Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi, dan Kepala Staf Presiden (KSP) Moeldoko.
Bisik-bisiknya, lagi, Moeldoko adalah yang paling berpotensi kena reshuffle karena sudah bermanuver terhadap Partai Demokrat. Di luar itu, ada lagi bisik-bisik lain seperti Muhammad Ali Rapsel dari Partai NasDem menjadi Menteri Investasi. Anggota Komisi XI DPR Misbakhun menduga Kepala BKPM Bahlil Lahadalia menjadi Menteri Investasi nantinya. Ada pula nama Witjaksono, tokoh muda NU yang mengaku beberapa kali dipanggil Jokowi.
“Sempet dipanggil, saya sudah beberapa kali diskusi dengan Pakde (Jokowi) sih. Saya sudah kenal sama Pakde sudah cukup lama, sudah dari 2015,” kata Witjaksono saat dihubungi detikcom, Senin (19/4).
Ustaz kondang pendukung Jokowi di Pemilu 2019, Yusuf Mansur bahkan mendoakan via Instagram, “Bismillah.. Mas Witjaksono… Menteri Investasi… Aamiin.”
Ada pula, bisik-bisik PAN masuk koalisi. Ketua DPP PAN Mumtaz Raiz yang sesumbar partai tempatnya bernaung siap merapat ke koalisi Jokowi-Ma’ruf. Namun Mumtaz tidak secara gamblang mengkonfirmasi PAN bakal masuk kabinet.
“Ketika melihat mungkin PAN ranking-nya tinggi, skornya memenuhi untuk masuk kabinet Jokowi, maka itu sebuah apresiasi. Itu semua compliment yang kita apresiasi setinggi-tingginya,” kata Mumtaz kepada detikcom, Jumat (16/4) lalu.
Tenaga Ahli Kantor Staf Presiden (KSP), Ali Mochtar Ngabalin, mengaku belum tahu pasti kapan Jokowi akan mengumumkan reshuffle.
“Surat dari DPR sudah disetujui apa yang disampaikan bapak Presiden. Presiden tidak lama yang begitu, cuma terkait penataan kelembagaan, Kalau ini (penataan kementerian baru) sudah selesai, tinggal waktu Presiden aja. Mudah-mudahan tidak dalam waktu lama,” ucap Ngabalin saat dihubungi, Minggu (18/4) kemarin.
Rabu Pahing?
Dari catatan kebiasaan eksekusi reshuffle, ada dua hari pilihan Jokowi yakni Rabu Pahing atau Rabu Pon. Lima kali reshuffle kabinet Jokowi dilakukan, tiga reshuffle dilakukan pada Rabu Pon dan dua reshuffle dilakukan pada Rabu Pahing.
Empat reshuffle dilakukan Jokowi pada pemerintahan pertamanya, yakni periode 2014-2019. Kala itu, tepat pada Rabu Pon, 12 Agustus 2015, Jokowi me-reshuffle Kabinet Kerja.
Reshuffle kabinet kedua juga dilakukan pada Rabu Pon, tepatnya pada 27 Juli 2016. Anies Baswedan, yang saat itu merupakan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, kena reshuffle dan meninggalkan kabinet. Anies kemudian digantikan oleh Muhadjir Effendy.
Setahun sesudahnya, Jokowi kembali melakukan reshuffle kabinet. Kali ini, reshuffle kembali dilakukan pada Rabu Pahing, 15 Agustus 2018.
Pada 2019, Jokowi terpilih lagi. Setahun lebih memimpin, Jokowi kembali melakukan reshuffle kabinetnya. Saat itu, Jokowi memperkenalkan 6 menteri barunya pada 22 Desember 2020 yang jatuh pada Selasa Pahing.
Sementara pelantikan para menteri baru Kabinet Indonesia Maju itu dilakukan, lagi-lagi, pada Rabu Pon, 23 Desember 2020. Sebenarnya ada juga pelantikan menteri baru di luar hari Rabu, hanya saja Rabu Pahing atau Rabu Pon sudah kadung ikonik.
“Soal hari apa, mungkin menurut pendekatan spiritual tertentu perlu mempertimbangkan nama hari, misalkan Rabu seperti yang menjadi kebiasaan Pak Jokowi selama ini,” kata elite PKB Luqman Hakim kepada wartawan, Senin (19/4) kemarin.
Namun, menurut Luqman, yang lebih penting lagi adalah segera adanya kepastian soal reshuffle. Sebab, Luqman menyebut, rencana reshuffle kabinet ini akan berdampak pada kinerja menteri.
sumber : detikcom