Panggungpolitik – Di tengah semarak peringatan Hari Bhayangkara ke-78, Divisi Humas Polri mengajak kita semua untuk menengok lebih dalam makna kedermawanan dan semangat Bhayangkara yang termanifestasi dalam kegiatan rohani.
Tepat pada Minggu (30/6/24) hingga Senin (1/7/24), dilaksanakanlah Khataman Al-Quran yang digelar sebagai bagian dari rangkaian Perayaan HUT Bhayangkara di Masjid Darul Quran dan Masjid Divisi Humas Polri.
Kegiatan ini tidak hanya sekedar seremonial, tetapi juga mencerminkan kedalaman nilai-nilai keagamaan yang menjadi pilar kekuatan moral personel Polri. Irjen. Pol Sandi Nugroho, sebagai inisiator, menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan tradisi yang terus dipertahankan oleh Divisi Humas Polri.
Berlangsung 78 kali, sesuai dengan simbol usia Bhayangkara tersebut, “Kegiatan serupa juga sudah dilaksanakan oleh Divisi Humas Polri sejak 2020 lalu dan setiap hari Senin selama 1 tahun,” ungkap beliau.
Komitmen mendalam ditunjukkan Kapolri Jenderal Polisi Drdj. Kapolri Jenderal Polisi Drs. Listyo Sigit Prabowo, yang menyatakan bahwa Polri akan terus berkomitmen menjadi Bhayangkara sejati yang mengabdi kepada masyarakat, bangsa, dan negara demi Indonesia yang maju.
Dengan semangat inilah beliau menyampaikan, “Sebagaimana pesan bapak presiden, kami berkomitmen untuk menjadi Bhayangkara sejati yang mengabdikan diri kepada masyarakat bangsa dan negara untuk kemajuan Indonesia.”
Pesan Presiden Jokowi juga sangat menekankan peranan Polri dalam perspektif yang lebih luas lagi, sebagai cooling system yang merawat kebhinekaan dan stabilisasi demokrasi, di mana keutamaan kecepatan, adaptasi, dan visi strategis sangatlah penting, terutama menjelang contoh nyata dalam Pilkada.
Presiden mengharapkan integritas Polri untuk meningkatkan demokrasi, “Sehingga ke depan, Polri harus semakin lincah, harus semakin adaptif dan memiliki cara pandangan strategis, harus menjadi cooling system dan perekat kebhinekaan,” tegas beliau.
Integritas dimaksud ditegaskan lagi dengan harapan Presiden akan penjagaan netralitas Polri dalam pilkada, “Saya minta Polri turut mendukung dan mensukseskan, jaga netralitas, jaga stabilitas dan jaga demokrasi kita agar Pilkada dapat berlangsung aman, jujur dan adil,” ujar Presiden.
Kehadiran Polri dalam setiap rangkaian perayaan ini, termasuk khataman Al-Qur’an oleh 78 ustaz dan para tahfidz Al-Quran dari lulusan PTIQ serta personel Divisi Humas Polri, bukan hanya serangkaian kegiatan ritual, tetapi benih-benih dari penanaman nilai-nilai unggul yang diharapkan menjadi ciri Bhayangkara sejati.
Sekali lagi, kita semua diingatkan bahwa tiap lembaga, tidak terkecuali Polri, memiliki ruang untuk introspeksi dan meningkatkan diri.
Mengakhiri, letusan komitmen kembali disembur oleh Jenderal Sigit, dimana beliau menerima kritik sebagai langkah untuk meraih pelayanan yang lebih baik lagi bagi masyarakat,
“Kami mengucapkan permohonan maaf apabila dalam pelaksanaan tugas masih banyak terdapat kekurangan dan kami terus berkomitmen untuk membuka ruang kritik saran serta aspirasi dalam rangka evaluasi dan perbaikan organisasi sehingga dapat terus melakukan setapak perubahan demi mewujudkan Polri sesuai harapan,” pungkas beliau.
Pesona dari perayaan HUT Bhayangkara ke-78 adalah gambaran nyata dari dinamika sebuah institusi yang berupaya untuk terus menjaga keseimbangan antara tradisi dan inovasi, antara kedermawanan rohani dan kebijakan strategis nasional dan dalam nuansa tersebut, Polri terus berbenah, tidak hanya untuk dirinya tapi untuk negeri yang dicintainya.
Baca Juga: Jokowi Serukan Profesionalitas Polri dalam Menghadapi Kejahatan Transnasional dan Pilkada 2024