Panggungpolitik – Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PDI Perjuangan secara resmi memberhentikan Joko Widodo, Gibran Rakabuming Raka, dan Bobby Nasution sebagai kader partai. Pemecatan ini diumumkan pada Sabtu (14/12) dan ditegaskan melalui pernyataan resmi partai pada Senin (17/12).
Dalam siaran video yang disampaikan langsung oleh Ketua Bidang Kehormatan DPP PDI Perjuangan, Komarudin Watubun, pemecatan tersebut dituangkan dalam tiga surat dengan nomor 1649, 1650, dan 1651.
“Saya mendapat instruksi langsung dari Ketua Umum PDI Perjuangan untuk mengumumkan keputusan ini sesuai Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Partai,” ujar Komarudin. Pengumuman ini disampaikan di hadapan jajaran Ketua DPD PDIP dari seluruh Indonesia.
Selain Jokowi, Gibran, dan Bobby, Komarudin juga menyebut ada 27 kader lainnya yang turut dipecat. Namun, rincian nama-nama tersebut tidak disebutkan lebih lanjut dalam pernyataan itu.
Alasan Pemecatan dan Konsekuensi
Berdasarkan isi surat yang dibacakan, pemecatan ini bersifat final dan mengandung sanksi tegas. Jokowi, Gibran, dan Bobby dilarang keras melakukan aktivitas atau menduduki posisi apa pun yang mengatasnamakan PDI Perjuangan.
“Terhitung sejak surat ini dikeluarkan, partai tidak lagi memiliki hubungan ataupun tanggung jawab atas segala tindakan yang dilakukan saudara,” tegas Komarudin saat membacakan poin dari surat pemecatan.
Lebih lanjut, Komarudin menjelaskan bahwa PDI Perjuangan siap mempertanggungjawabkan keputusan ini dalam kongres partai mendatang.
“Surat ini berlaku efektif sejak tanggal ditetapkan. Jika di kemudian hari ditemukan kesalahan, maka akan ditinjau ulang dan diperbaiki sebagaimana mestinya,” tambahnya.
Tanda Tangan Megawati dan Hasto
Keputusan pemecatan ini diteken langsung oleh Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri serta Sekretaris Jenderal Hasto Kristiyanto.
Penandatanganan ini menegaskan bahwa langkah tersebut telah melalui pertimbangan matang di internal partai.
Sebagai informasi, Joko Widodo bergabung dengan PDI Perjuangan sejak 2014, Gibran Rakabuming Raka pada 2019, dan Bobby Nasution pada 2020. Ketiganya sebelumnya dikenal sebagai kader PDIP yang menempati posisi strategis, baik di pemerintahan maupun dalam kontestasi politik daerah.
Implikasi dan Dinamika Politik
Keputusan pemecatan tiga tokoh publik ini dipastikan menambah dinamika politik nasional, terutama menjelang agenda politik penting dalam waktu dekat.
Dengan status Jokowi sebagai Presiden RI ke-7, serta Gibran dan Bobby yang menjabat sebagai Wakil Presiden terpilih dan Wali Kota Medan, langkah PDIP ini memunculkan berbagai spekulasi mengenai arah kebijakan partai ke depan.
Pengamat politik menyebut pemecatan ini bisa berdampak signifikan terhadap hubungan Jokowi dan PDIP yang selama ini dikenal erat. Namun, hingga kini belum ada pernyataan resmi dari Jokowi, Gibran, maupun Bobby mengenai langkah partai tersebut.
Pemecatan Jokowi, Gibran, dan Bobby oleh PDI Perjuangan menandai babak baru dalam dinamika politik Indonesia.
Dengan adanya keputusan ini, publik akan terus mencermati dampaknya terhadap peta politik nasional, baik di internal PDIP maupun dalam lingkup yang lebih luas.
Langkah tegas PDIP ini sekaligus menegaskan komitmen partai terhadap aturan organisasi yang mereka junjung tinggi.
Baca Juga: MK Terima 115 Gugatan Hasil Pilkada 2024, Ini Daftar Lengkapnya