panggungpolitik.com, Jakarta – Politikus Partai Gerindra Arief Poyuono angkat bicara mengenai isu masa jabatan presiden 3 periode. Ia mengatakan masa jabatan presiden 3 periode membuka peluang terjadinya el clasico antara Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) versus Joko Widodo (Jokowi).
“Ke depannya 3 periode pun kalau diamandemenkan itu sah saja, sah saja. Artinya, 3 periode bukan automatically (Jokowi) terpilih. Dia (Jokowi) harus bertanding lagi,” ujar Arief dalam acara d’Rooftalk yang disiarkan secara langsung di detikcom, Selasa (16/3/2021).
“Dan juga membuka peluang bagi Pak SBY untuk maju, istilahnya itu bisa el clasico, dua-duanya ini pernah sampai 2 periode. Jokowi belum 2 periode ini, nanti kalau 2024 sampai, kalau sampai ya,” terang Arief.
Arief mengatakan masa jabatan 3 periode bukan otoriter. Pasalnya, politik di Indonesia sedang mengalami kekacauan.
Di samping itu, Arief menyebut 2 periode tidak lah cukup. Arief menyinggung Jokowi selama 2 periode disibukkan dengan berbagai agenda.
“Karena presidennya sibuk dagang kebo, kita lihat kan ganti-ganti Jokowi dagang kebo, membelah Golkar, tidak mengurusi janji-janji kampanye,” terang Arief.
“Periode kedua juga begitu, mungkin karena Demokrat nggak mau masuk koalisi, terpaksa digergaji. Nah, jadi saya melihatnya itu,” jelasnya.
Sebelumnya, Presiden Jokowi memastikan dia tidak berminat menjadi presiden untuk 3 periode. Dia meminta tak ada kegaduhan baru dengan isu-isu di publik.
“Apalagi yang harus saya sampaikan? Bolak-balik ya sikap saya tidak berubah. Jangan membuat kegaduhan baru. Kita saat ini tengah fokus pada penanganan pandemi,” kata Jokowi lewat YouTube Sekretariat Presiden, Senin (15/3/2021).
Seperti diketahui, Presiden Jokowi pada 2019 sudah pernah menanggapi isu serupa. Kala itu, wacana jabatan presiden menjadi 3 periode kala itu muncul bersamaan dengan usulan amendemen UUD 1945.
Pada 2019, Jokowi sudah menegaskan menolak usulan jabatan presiden menjadi tiga periode. Bahkan Jokowi merasa usulan itu seperti hendak menjerumuskannya.
Pada 2021, isu ini muncul lagi setelah politikus Partai Ummat, Amien Rais, melemparkan kecurigaan bahwa Jokowi akan meminta MPR menggelar sidang istimewa. Salah satu agenda sidang istimewa itu adalah memasukkan pasal masa jabatan presiden hingga tiga periode.
Kembali pada pernyataan Jokowi sekarang, dia memastikan tidak ada niat menjadi presiden selama 3 periode. Jokowi merujuk pada konstitusi yang berlaku.
“Saya tegaskan, saya tidak ada niat. Tidak ada juga berminat menjadi presiden tiga periode. Konstitusi mengamanahkan dua periode. Itu yang harus kita jaga bersama-sama,” tegas Jokowi.
sumber : detikcom