Jakarta – Lembaga Indikator Politik Indonesia merilis hasil survei terkait partai politik pilihan anak muda. PPP, yang hanya mendapat 0,9 persen suara versi survei itu, mengaku bakal melakukan evaluasi.
“Hasil survei yang memotret anak muda ini menjadi bahan evaluasi PPP dan bahan prediksi untuk pemilu 2024,” kata Ketua DPP PPP Achmad Baidowi kepada wartawan, Senin (22/3/2021).
Awiek, sapaan akrab Baidowi, mengatakan survei itu juga menunjukkan ada 42% anak muda yang belum menentukan sikap. Dia juga menilai survei itu bukan cerminan hasil Pemilu 2024.
“Terima kasih atas survei tersebut. Memang masih ada 42 persen anak muda yang belum menentukan sikapnya. Itu artinya peluang masih cukup besar,” katanya.
“Selain itu, hasil survei tersebut bukan cerminan keseluruhan potret pemilu 2024,” sambung Awiek.
Awiek mengatakan PPP telah menyiapkan departemen khusus untuk merekrut anak muda. Dia mengatakan PPP juga memasukkan anak muda dalam pengurus di tingkat pusat hingga daerah.
“Salah satunya merekrut anak-anak muda dalam kepengurusan saat ini mulai DPP, DPW, DPC, PAC. Termasuk dalam penyusunan departemen ada yang dikhususkan penggalangan anak-anak muda,” ujarnya.
Indikator Politik Indonesia sebelumnya merilis hasil survei nasional suara anak muda terkait isu-isu sosial, politik dan bangsa, salah satunya terkait pilihan partai politik jika pemilihan anggota DPR dilakukan saat ini. Survei dilakukan menggunakan metode simple random sampling dengan jumlah responden 206.983 orang yang terdistribusi secara acak di seluruh nusantara. Toleransi kesalahan (margin of error) sekitar 2,9 persen dengan tingkat kepercayaan 95 persen.
Survei digelar pada 4-10 Maret. Total survei sampel yang berhasil diwawancara sebanyak 1.200 responden warga negara Indonesia berusia 17-21 tahun.
Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia Burhanuddin Muhtadi mengatakan saat ini ada 42 persen kaula muda yang belum menentukan pihak. Berikut hasil survei Indikator Politik:
– Gerindra 16 persen
– PDIP 14,2 persen
– Golkar 5,7 persen
– PKS 5,7 persen
– Demokrat 5,3 persen
– NasDem 2,8 persen
– PKB 2,7 persen
– PAN 1,2 persen
– PPP 0,9 persen
– PSI 0,8 persen
– Berkarya 0,7 persen
– Perindo 0,6 persen
– Hanura 0,3 persen
– PBB 0,2 persen
– Garuda 0,1 persen
– PKPI 0,1 persen
– Partai Gelora 0,0 persen
(hel/haf)