PanggungPolitik – Para kader Partai Demokrat meneriakkan kata-kata perlawanan terhadap KSP Moeldoko di depan Ketua Umum Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono atau AHY.
Teriakan perlawanan disuarakan setelah Moeldoko dikabarkan mengajukan upaya Peninjauan Kembali (PK) ke Mahkamah Konstitusi atau MK dalam kasus Kongres Luar Biasa alias kudeta Partai Demokrat.
“Lawan, lawan, lawan Moeldoko. Lawan Moeldoko sekarang juga,” teriak ratusan kader Partai Demokrat di Kantor Pusat DPP Demokrat, Jakarta, Senin, (3/4).
Kemudian, selain teriakan lawan Moeldoko ada juga sebagian kader lain yang berteriak Moeldoko penipu.
Keterangan Agus Harimurti Yudhoyono atau yang sering disapa AHY menyebut Moeldoko dan Mantan Sekjen Demokrat versi KLB Johnny Allen Marbun mengajukan PK atas putusan MA terkait menankan Partai Demokrat yang dia pimpin.
Baca Juga : Partai Demokrat: Strategi Pemenangan Pilpres Mulai Disiapkan Koalisi Anies
AHY mengakatakan PK diajukan oleh Moeldoko usai KLB Demokrat abal-abal yang ilegal dan gagal total.
“PK ini adalah upaya terakhir untuk menguji putusan kasasi MA,” kata AHY dalam konferensi pers di depan kader.
AHY pun menjelaskan kasasi telah menolak gugatan Moeldoko lewat putusan nomor 487/K/TUN 2022 pada 29 September 2022. Tapi kini, Moeldoko mengklaim telah menemukan 4 novum alias bukti baru.
Kemudian AHY membantah novum yang diajukan Moeldoko ini bukti baru. Sebab, keempatnya sudah jadi bukti dalam sidang PTUN Jakarta dengan perkara nomor 150/G/2021 pada 23 November 2021
Atas tindakan Moeldoko ini, AHY secara resmi mengutus tim hukum untuk mengajukan kontra memori atas jawaban atas PK Moeldoko ke PTUN Jakarta. “Kami yakin Demokrat berada di posisi yang benar,” kata AHY.
Demokrat pun meminta bantuan kepada eks Ketua Mahkamah Konstitusi Hamdan Zoelva untuk memimpin tim hukum melawan Moeldoko ini. Seperti AHY, Hamdan pun satu suara bahwa keempat novum yang diajukan bukanlah bukti baru.
Baca Juga : Simulasi Polling Suara Capres di Pemilu 2024 Menurut Indo Riset
Awal Mula Kisruh Perebutan Ketum Partai Demokrat
Awal mula kisruh antara Moeldoko dengan Partai Demokrat berawal saat beliau dinyatakan terpilih sebagai Ketum Partai Demokrat dalam Kongres Luar Biasa yang diadakan di Deli Serdang, Sumatera Utara pada awal 2021 lalu.
Pada 2021, Partai berlogo mercy diterpa isu internal. Beberapa kader partai itu menggelar Kongres Luar Biasa atau KLB, dan menetapkan Moeldoko sebagai Ketua Umum.
KLB Demokrat dilakukan karena beberapa kader tersebut dipecat dan dituduh terlibat dalam kudeta. Tujuan pengambilalihan itu disebut untuk kepentingan soal calon presiden 2024.
Ketua umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono langsung mengumumkan adanya upaya kudeta partai yang dilakukan oleh Moeldoko. Kedua kubu pun mengajukan sengketa ini ke jalur hukum.
Baca Juga : Siapa Saja Partai Politik yang Tolak Pemilu Proporsional Tertutup ?
Dapatkan informasi terupdate berita edukasi Politik setiap hari dari PanggungPolitik.com. Untuk kerjasama lainya bisa kontak email atau sosial media kami lainya.