PanggungPolitik – Debat antara pasangan calon (paslon) Gubernur dan Wakil Gubernur Pilkada DKI Jakarta 2024 akan digelar sebanyak tiga kali. KPU DKI Jakarta telah menetapkan bahwa debat pertama akan berlangsung pada 6 Oktober 2024.
Menurut Anggota KPU DKI Jakarta, Astri Megatari, pihaknya masih berkoordinasi dengan stasiun televisi penyelenggara untuk memastikan pelaksanaan debat tersebut.
“Jadwal debat insyaallah akan digelar pada 6 Oktober,” ujarnya di kantor KPU DKI Jakarta pada Senin (23/9/2024) malam.
Sampai saat ini, KPU DKI Jakarta masih menyusun tema-tema yang akan diangkat dalam setiap debat. Proses perumusan tema ini dilakukan dengan cermat untuk memastikan isu-isu yang dibahas relevan dengan kondisi Jakarta dan kebutuhan masyarakat.
Astri menjelaskan bahwa hingga saat ini, pihaknya belum bisa mengumumkan tema resmi untuk setiap debat.
“Tema debat masih dalam perumusan, belum bisa diumumkan,” jelas dia memaparkan.
Setiap pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur diwajibkan hadir dalam ketiga debat tersebut.
Astri juga menegaskan bahwa baik calon Gubernur maupun calon Wakil Gubernur akan bersama-sama mengikuti setiap segmen debat.
“Kedua pasangan calon akan hadir bersama-sama di semua debat,” sambungnya.
Debat Pilkada kali ini akan berlangsung dalam format yang mirip dengan debat Pilpres sebelumnya.
Total durasi debat akan mencapai 150 menit, dengan 120 menit untuk sesi debat dan sisanya digunakan untuk jeda iklan.
Debat tersebut akan dibagi menjadi enam segmen untuk memastikan pembahasan lebih terstruktur. “Format debat akan serupa dengan debat Pilpres, dengan enam segmen,” tutur Astri.
Sebagai informasi tambahan, KPU DKI Jakarta telah menetapkan nomor urut bagi pasangan calon.
Ridwan Kamil dan Suswono mendapatkan nomor urut 1, Dharma Pongrekun dan Kun Wardana nomor urut 2, serta Pramono Anung dan Rano Karno di nomor urut 3.
Pengundian nomor urut ini sebelumnya telah dilakukan oleh KPU pada Senin malam (23/09) di Kantor KPUD Provinsi DKI Jakarta.
Dengan semakin dekatnya tanggal pelaksanaan debat, masyarakat diharapkan bisa mengikuti perkembangan informasi untuk mengetahui tema yang akan dibahas dan siapa yang akan memimpin Jakarta lima tahun ke depan.